Sukses dengan “Lomba Rock Fishing Nasional Piala Bupati Gunungkidul 2018“ pada bulan Mei lalu, Komunitas Mancing Handayani Rock Fishing (HRF) kembali menggelar lomba memancing berskala Nasional, dengan tajuk GUNUNGKIDUL JUKUNG FISHING TOURNAMENT 2018. selaku penyelenggara, HRF berupaya untuk turut serta memperkenalkan besarnya potensi kelautan dan perikanan serta potensi wisata bahari yang terbentang sepanjang garis pantai Kabupaten Gunungkidul.
“Gunung kidul memiliki potensi perikanan kelautan dan pariwisata yang dapat dikembangkan menjadi wisata bahari dan wisata minat khusus, memancing di tebing dan juga dengan perahu jukung.” Ungkap Om Ian Abdul, salah satu punggawa HRF. Ia menambahkan,” Helatan ini juga bertujuan untuk memberdayakan masyarakat pesisir pada sektor pariwisata, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Ini selaras dengan visi misi pemerintah kabupaten Gunung Kidul.”
Turnamen yang berlangsung pada tanggal 10-11 November ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan. Diikuti oleh 46 tim dari bebagai daerah nusantara seperti Lombok, Bali, Sumatera dan lampung. Acara berjalan dengan lancar dan meriah.”Semua berkat kerjasama panitia dan gotong royong anggota,” Ujar Om Ian.
Pergelaran dilaksanakan di 6 titik pelabuhan nelayan. Dari hasil lomba membuktikan bahwa potensi perikanan di kabupaten Gunungkidul layak diupayakan untuk dapat meningkatkan produktifitas ikan hasil tangkapan nelayan. “Kegiatan ini sekaligus memperkenalkan cara tangkap ikan dengan alat pancing modern kepada nelayan, saat hasil tangkap dengan jaring tidak maksimal pada musim paceklik mereka dapat menyewakan perahunya untuk para pemancing luar daerah sekaligus sebagai pemandu wisata minat khusus memancing”, kata Amrih Santoso, S.Pd selaku panitia perlombaan.
Gunungkidul Jukung Fishing Tournament 2018 merupakan even yang didukung Oleh Dinas Pariwisata Prov DI Yogyakarta, Pemkab Gunungkidul, juga DPD HNSI DAN BMKG DIY. Selain lomba memancing acara juga dimeriahkan dengan penampilan 3 kesenian tradisional Wong Ireng, Gejog Lesung dan Reyog dari masyarakat pesisir.
Total hadiah yang diperebutkan sebesar 58.1 Juta rupiah. Juara pertama diraih oleh team Tengik 2 dari Cilacap dengan hasil ikan Giant Travelly (GT) seberat 14.04Kg dan juga hadiah uang tunai sebesar dua puluh Juta rupiah. Diikuti oleh team Hantu Laut B dengan perolehan ikan tenggiri seberat 7.65Kg dan juga hadiah uang tunai sebesar sepuluh juta rupiah, dan untuk juara tiga diraih PMMK 4 dari Kudus dengan perolehan ikan tenggiri seberat 7.45Kg dan juga hadiah sebesar tujuh juta rupiah. Berikut daftar lengkap juara Gunungkidul Jukung Fishing Tournament 2018:
1. JUARA KATEGORI IKAN TERBERAT | |||||
NO | PELABUHAN | TEAM | JENIS IKAN | BERAT | HADIAH |
1 | SIUNG | TENGIK 2 CILACAP | GIANT TRAVELLY (GT) | 14.04KG | Rp20.000.000 |
2 | SIUNG | HANTU LAUT B | TENGIRI | 7.65KG | Rp10.000.000 |
3 | SIUNG | PMMK 4 | KAMPUR | 7.45KG | Rp7.000.000 |
4 | BARON | SENTET TEAM KUDUS | TENGIRI | 6.7KG | Rp5.000.000 |
5 | BARON | HANTU LAUT C | TENGIRI | 5.77KG | Rp3.000.000 |
6 | SIUNG | WELERI A | BARACUDA | 4.91KG | Rp1.750.000 |
7 | SIUNG | KMMP C | GIANT TRAVELLY (GT) | 4.87KG | Rp1.750.000 |
8 | SADENG | LOMBOK FISHING ADVENTURE 2 | KERAPU | 3.7KG | Rp1.750.000 |
2. JUARA KATEGORI SPESIES IKAN TERBERAT | |||
NO | TEAM | JENIS IKAN | HADIAH |
1 | 100% NYOBOK SOLO | TALANG-TALANG | Rp1.000.000 |
2 | LOMBOK FISHING ADV | KERAPU | Rp1.000.000 |
3 | PETITENGET BALI | POGOT | Rp1.000.000 |
4 | KMMP A KUDUS | KAMPUR | Rp1.000.000 |
3. JUARA TEKONG TERBAIK | |||
NO | NAMA | PELABUHAN | |
1 | WAHYU | SIUNG | |
2 | SUPRIYO | SIUNG | |
3 | SUTIPAN | SIUNG |
Puncak acara, Bupati Gunungkidul Hj. Badingah, S,Sos berkenan hadir menyerahkan piala kepada para pemenang, didampingi oleh Komandan Kodim 0730 Letkol Inf M Taufik Hanif Y, S.Sos, Kepala Dinas Kelautan Perikanan Gunungkidul, drh. Khrisna Berlian, dan ketua komunitas memancing se DIY.
Dalam sambutannya Bupati Gunungkidul merespon positif kegiatan ini, “ Saya harap turnamen ini dapat membawa dampak yang baik dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisata bahari sekaligus meningkatkan perekonomian dan penghasilan nelayan khususnya masyarakat pesisir Gunungkidul. Hal ini selaras dengan visi misi pemerintah Kabupaten Gunungkidul sebagai daerah tujuan wisata yang terkemuka dan berbudaya menuju masyarakat yang berdaya saing, maju, mandiri, dan sejahtera”, katanya. Selain itu beliau juga menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih kepada pihak penyelenggara atas terselenggaranya lomba dan mendukung kegiatan menjadi even rutin di tahun-tahun berikutnya. (ian_abdul)
Om Londo Edan, perwakilan dari tim Tengik 2 sebagai pemenang kategori utama mengaku tak menyangka bisa memenangkan turnamen.” Kita tidak terlalu berambisi jadi juara, yang penting bisa menang dari tim Tengik 1 karena dari awal pergi sudah saling olok. Intinya mempertahankan harga diri lah. Hehe,” katanya kocak. “Tim kami ini bisa dibilang kacaubalau, dua orang mabuk laut, satunya numpang jalan-jalan dan sisa satu orang yang benar-benar mancing. Dari jam 06.00 sampai pukul 08.00 belum dapat ikan satupun. Ditunggu dan akhirnya dapat ikan jam 09.00. Untungnya bisa landed GT seberat 14 Kg, itupun satu-satunya ikan yang tim Tengik 2 dapatkan. Saya Menggunakan teknik jigging dengan reel size 5000, joran PE 2-3, line PE 3, leader 50lbs dengan umpan seberat 80 gram. Saking pedenya, setelah landed jam 09.30 kita langsung bersandar ke pelabuhan dan yakin jadi pemenang, padahal itu masih tergolong ikan kecil kalau di sini, Hahahaha.” Cerita Om Londo lucu.
Atas keberhasilan mereka, tim asal Jogja ini berhak mendapatkan hadiah utama sebesar dua puluh juta rupiah.”Sesuai janji dan tantangan yang kita berikan kepada Kapten dan ABK, jika kita menang mereka kami beri lima juta rupiah. Kebetulan juga, ABK kita jadi juara Tekong terbaik.” Ungkap pria yang bernama asli Laurensius Herlambang. “Senang bisa kumpul guyub dengan teman-teman angler baik lokal maupun luar daerah, membaur jadi satu seperti saudara sendiri.” Kesan Om Londo terhadap even ini.
Kekayaan alam wisata khususnya wisata mancing di indonesia memang tidak ada habis-habisnya untuk dieksplor. Sayang jika harus terbengkalai dan tidak dimanfaatkan sebagai salah satu sumber penghasilan daerah. Even-even bersakala nasional seperti yang diadakan Handayani Rock Fishing ini merupakan salah satu contoh nyata akan besarnya potensi kekayaan alam pesisir bumi pertiwi. Semoga semakin banyak terlahir turnamen-turnamen serta lomba berskala nasional bahkan internasional di seluruh kepulauan Indonesia. Jayalah dunia mancing Nusantara!
Leave a Reply