Berangkat dari kegemaran memancing dari lokasi satu ke lokasi yang lainnya, serta tumbuhnya kesamaan ide, menjadi tonggak awal berdirinya Boeltap Fishing Club Indonesia (BFC ). Pada akhirnya, komunitas ini mampu menggiring keinginan angler kota Makassar untuk saling menyatukan visi dan misinya.
Terbentuknya komunitas ini, semakin mendorong angler Makassar untuk menggelorakan aktifitas memancing serta kelestarian ekosistem perairan di daerahnya. “Menyalurkkan hobby mancing menjadi tujuan kami. Selain mengadakan turnamen mancing, BFC pun aktif saat bakti sosial hingga buka puasa bersama di panti asuhan,” jelas Abdillah Burhan, salah satu pentolan BFC.
Berawal dengan nama Papekang Juku’na BuLu Ta’Pampang, yang berdiri pada tanggal 9 September 2009, serta dirintis oleh sekelompok orang pemuda, menjadikan komunitas ini makin dikenal hingga ke luar pulau Sulawesi. “Idenya awalnya Persaudaraan 7 orang , Faizal Gazaly, Buya Gazaly, Gasvan Gazaly, Junaedy, Anwar, Achank dan Chopie yang memang gila mancing dan senang mencari spot-spot yang baru,” ujar Dillah,panggilan akrabnya.
Pada waktu itu, kegiatan menancang ikan pun tak seperti saat ini, bisa menjelajah ke spot-spot terbaik. Bahkan, set tackle yang digunakannya pun terbilang sederhana.“Iya…hanya saja dulu masih cara cara tradisional hand line, kalau disini orang bilang Galenrong,” terangnya. Namun, karena rasa persaudaraan yang kental dibarengi dengan semangat tinggi para pionirnya, kelahiran BFC Indonesia pun menuai hasil yang maksimal. Hingga saat ini, ratusan pecinta mancing yang tersebar di kota dan kabupaten Makassar, bisa terjaring oleh para pendirinya. Bahkan, komunitas inipun telah memiliki koordinator wilayah hingga ke area pulau Jawa dan Bali.
Desa BuLu Ta’Pampang ,Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, menjadi awal ‘perjuangan’ mereka. Saat itu, diangkatlah Faizal Gazaly sebagai Ketuanya dan dalam perjalanannya, Faizal bersama ke enam orang lainnya, bahu membahu membangun komunitas ini hingga mampu mengajak para angler di Makassar untuk bergabung dan memainkan perannya secara aktif, agar BFC Indonesia tak hanya sekedar perkumpulan mancing biasa. “Alhamdulillah dengan kompaknya anggota di komunitas ini, dalam beberapa turnamen mancing yang diikuti pun, kami sempat merasakan penghargaan,” terangnya. Terakhir, komunitas ini sempat menyabet Juara ke-3 Turnamen Mancing Pallawa POLDA Makassar 2017.
Ia pun melanjutkan, sebenarnya komunitas ini telah berganti nama sebanyak tiga kali. Setelah menggunakan nama yang diatas tersebut, untuk makin mempopulerkan aktifitasnya di dunia memancing di kota Angin Mamiri ini, pada tahun 2011 para anggotanya merubahnya menjadi Boeltap Fishing Club Makassar. “Agar makin dikenal ke seantero negeri ini dan lebih mengedepankan semangat kesatuan, maka kita pun kembali menyesuaikan nama komunitas menjadi Boeltap Fishing Club Indonesia,” jelasnya.
Hingga saat ini, pengaruh BFC sangat signifikan di wilayah Makassar. Selain aktifitas nancang ikan di provinsi ini lebih intens dan makin memasyarakat, muncul juga dampak positif yang dirasakan oleh seluruh angler disini. “Kita sebagai pemancing semakin sadar akan pentingnya menjaga laut, sungai dan danau dari para perusak habitat yang mencari ikan dengan menggunakan bom, racun hingga prilaku negatif lainnya,” ujar ketua yang membidangi Organisasi dan Keanggotaan BFC ini.
Salah satu program BFC saat ini, berupaya untuk menjalin kerjasama dengan pihak pemerintah. Dalam hal ini, BFC Indonesia menggandeng Dinas Perikanan dan Polisi Air Makassar untuk membentuk sukarelawan yang memiliki tujuan memberantas para perusak lingkungan perairan disini. “Sudah menjadi kewajiban setiap anggota untuk menjaga ekosistem perairannya. Apalagi sungai,danau hingga laut di Makassar saat ini, sudah sangat memprihatinkan. Terbukti, hampir 80% spot yang tersebar pada hancur,” ungkapnya.
Untuk makin memantapkan kinerja BFC, komunitas ini selalu menggelar pendidikan secara nonformal akan pentingnya menjaga ekosistem secara keseluruhan. Kegiatan ini, tentunya sangat membantu pemerintah setempat dalam upaya meminimalisir kerusakan perairan yang banyak tersebar di Makassar. “Sebelum masuk menjadi anggota di BFC, kami berikan training dahulu agar menjadi peduli lingkungan. Komunitas ini, ingin dikenal sebagai anti perusak ekosistem air,” terangnya.
Kekompakan BFC pun makin terasa, ketika melakukan trip mancing ke spot-spot yang jauh dari kota Makassar ataupun saat melintas hingga ke luar pulau. Selain saling berbagi ilmu seputar dunia mancing, mereka pun mengedepankan nilai-nilai kebersamaan, selayaknya orang Makassar, walaupun memiliki sikap yang keras namun mereka saling menghargai serta menjunjung tinggi nilai kesetiakawanan. ”Disitulah kita rasakan persaudaraan dan kebersamaan sesama anggota tanpa adanya perbedaan status sosial,” ucapnya.
Ia pun melanjutkan, visi dan misi BFC selain sebagai ajang silaturahmi antar sesama angler, komunitas inipun akan berupaya dan berjuang keras, agar suatu saat nanti olahraga memancing ini akan menjadi salah satu cabang yang bisa dipertandingkan di event sekelas Porda, bahkan PON. “Rencana jangka panjangnya, BFC tetap berusaha merekrut angler di setiap daerah agar komunitas ini bisa lebih besar. Bahkan ,kalau bisa ada di seluruh penjuru tanah air,” pungkasnya.
Leave a Reply