Nusa Lembongan, spot potensial mancing jigging

Kepulauan Bali selain memiliki potensi pariwisata, juga terkenal dengan banyaknya spot mancing potensial. Satu dari beberapa spot mancing potensial tersebut adalah Pulau Nusa Lembongan. Jika kita ingin memancing di spot Nusa Lembongan, maka kita harus berangkat dari Pantai Sanur. Banyak nelayan yang menyewakan kapal-kapal mereka untuk mengantar para angler mancing ke Nusa Lembongan dengan tarif yang bervariasi di pantai Sanur.

Spotmancing.com kali ini akan menceritakan kisah trip jigging di Nusa Lembongan bersama 2 angler asal Jogjakarta Aryanto Purnomo dan putra pertamanya Alfons yang ditemani oleh angler lokal Bali Bli Wiraseta.

Nusa lembongan. foto dok qualitygroup.it
Nusa lembongan. foto dok qualitygroup.it

Berangkat dari darat sekitar pukul 06.00 WIT, team yang dinahkodai oleh kapten Bli Putu berangkat menuju spot Nusa Lembongan. Perjalanan memakan waktu sekitar 1 jam dengan menggunakan kapal jukung bermesin Yamaha.

Sesampainya di spot, team yang dari awal memang berniat untuk menerapkan tekhnik mancing jigging langsung menyiapkan piranti mancing mereka. Tackle set jigging dengan spesifikasi joran jigging kelas PE 3, reel Over Head (OH) medium, senar PE 2, leader fluorocarbon 30lbs dan beberapa metal jig

dengan jig seberat 100-200 gram dari berbagai merk, menjadi senjata utama para angler untuk menaklukkan ikan predator seperti GT, Tongkol dan juga Ruby Snapper yang menjadi ikon khas para pemancing jigging Bali.

Bli Wiraseta menggunakan piranti Ultra Light bertarung dengan ikan predator
Bli Wiraseta menggunakan piranti Ultra Light bertarung dengan ikan predator

Tanpa membuang waktu, Aryanto dan team langsung menurunkan metal jig mereka ke dalam air. Tidak membutuhkan waktu yang lama karena tiba-tiba metal jig milik Aryanto terasa berat dan joran melengkung pertanda ikan menyambar di bawah sana. Dengan sangat hati-hati, Aryanto meladeni fight ikan agar bisa naik ke permukaan. Kesabaran Aryanto pun berbuah manis dengan sukses menaikkan ikan tongkol ke atas kapal. Tak mau kalah dengan Aryanto, Bli Wiraseta sebagai tuan rumah juga mendapat sambaran. Jorannya Ultra Light Jigging kelas PE 2 nya melengkung tajam pertanda jig juga disambar ikan dan sukses mendaratkan ikan tongkol ke permukaan.

Aryanto Purnomo Strike Tongkol atau Bonito dengan tekhnik jigging
Aryanto Purnomo Strike Tongkol atau Bonito dengan tekhnik jigging

Sambaran demi sambaran terus mendera team. Bahkan Alfons, putra pertama Aryanto yang baru berumur 13 tahun sukses hook up tongkol dan terlihat sumringah karena berhasil menaikkan ikan ke permukaan. Ikan seperti tak henti-hentinya menyambar metal jig ketiga angler ini. Tercatat 8 ekor tongkol dengan bobot mulai dari 3-7 kilogram berhasil mereka taklukkan dengan tekhnik full jigging.

Setelah selama kurang lebih 4 jam jigging, tiba-tiba angin bertiup kencang pertanda cuaca kurang bersahabat. Trip kali ini termasuk trip colongan bagi Aryanto dan kawan-kawan karena memang beberapa hari sebelumnya cuaca kurang bersahabat di perairan selat Bali. Sebelum memutuskan untuk kembali ke daratan, Aryanto iseng menjatuhkan metal jignya kedalam air. Bermaksud ingin memancing yang terakhir kalinya sebelum pulang namun justru sambaran ikan yang didapat oleh Aryanto. Namun perlawanan ikan kali ini terasa berat. Berbeda dengan perlawana ikan-ikan sebelumnya. Senar PE 2 di reel Over Head Aryanto pun hampir saja line out (line out) namun ikan belum menyerah dibawah sana. 15 menit melayani fight, tiba-tiba senar terasa ringan pertanda ikan mocel. Setelah menggulung senar hingga habis Aryanto cukup terkejut karena songle hook di metal jig nya bengkok. Ini merupakan tanda bahwa ikan yang menyambar metal jig nya cukup besar dan ganas.

GT yang terkena gigitan hiu di akhir sesi jigging.dokumentasi Aryanto Purnomo
GT yang terkena gigitan hiu di akhir sesi jigging.dokumentasi Aryanto Purnomo

Raut wajah Aryanto yang terlihat kecewa, membuat kapten Bli Putu merasa iba dan memberikan satu kesempatan terakhir untuk menurunkan jig nya. Aryanto pun tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan sang kapten karena cuaca terlihat semakin tidak bersahabat untuk melanjutkan mancing. Benar saja tidak berselang lama Aryanto mengocok metal jig nya, sambaran ikan pun didapat. Kali ini Aryanto terlihat lebih berhati-hati dalam melayani perlawanan ikan. Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menaikkan ikan ke permukaan. Namun kali ini seekeor ikan Giant Trevaly atau ikan Kuwe Gerong 5 kilogram dengan bekas gigitan ikan hiu lah yang didapat Aryanto.

Trip kali ini dirasa sukses bagi Aryanto dan kawan-kawan. Meski mereka hanya memancing setengah hari dikarenakan cuaca buruk. Beberapa ikan yang berhasil mereka dapatkan memberikan kesan yang tidak akan pernah dilupakan di Pulau Dewata Bali.

Aryanto dan Alfons berfoto dengan ikan hasil tangkapan mereka.dokumentasi pribadi Aryanto Purnomo
Aryanto dan Alfons berfoto dengan ikan hasil tangkapan mereka.dokumentasi pribadi Aryanto Purnomo

Untuk informasi tambahan mengenai rute menuju spot Nusa Lembongan , Aryanto menjelaskan jika para angler ingin menuju spot Nusa Lembongan, dapat melalui Kota Denpasar. Dari pusat kota pilih arah tenggara menuju Pantai Mertasari yang berjarak +/- 15 KM dari pusat kota Denpasar. Transportasi umum ke Pantai Mertasari sangat banyak, bisa menggunakan mobil carteran maupun kendaraan umum seperti gojek. Ada juga penyewaan kendaraan jenis jeep seperti yang digunakan oleh Aryanto dengan tarif 250-300 ribu rupiah perharinya.

Sementara untuk sewa kapal jukungnya sebesar Rp 1.000.000 rupiah sudah termasuk bekal makan dan minum semua pemancing dan tekong. Dan untuk penginapan tidak perlu khawatir karena di sekitar pantai Mertasari tersedia banyak pilihan losmen maupun hotel dengan tarif bervariasi mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah permalamnya menyesuaikan kemampuan kantong angler masing-masing, bahkan untuk urusan makan pun tersedia warung makan dengan menu masakan beragam dengan harga yang bervariasi pula.

Ingin merasakan sensasi spot jigging di Nusa Lembongan, silakan hubungi  Aryanto Purnomo lewat akun facebook nya, untuk menggali informasi lebih dalam.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*