Tepat memang persiapan yang dilakukan angler senior Andy Widjaya dan kesembilan rekannya, saat hendak melakukan trip di Papua New Guiniea (PNG). Berbulan-bulan berhitung, berencana, dan membuat detil itenerari, akhirnya berbuah cerita manis.
Kesepuluh angler yang tergabung dalam Insane Fishing club (FC) tersebut, rupanya sukses mengangkat ratusan ekor ikan monster di perairan Alotau. Bahkan Dominic Eldrid Satya – salah seorang angler yang tergabung dalam trip, sukses mengangkat seekor tuna dogtooth seberat 91 kilogram. Wow!
Ekspedisi internasional yang dilakukan oleh tim Insane FC ini, adalah yang ketigakalinya dihelat setelah Alaska dan Afrika Selatan. Menurut Andy Widjaya, spot Long Reef di perairan Alotau sangat potensial sebagai destinasi mancing. Dengan gugusan karang sepanjang hampir 400 mil laut, menjadikan lokasi ini sebagai tempat favorit ikan-ikan monster untuk hidup membiak.
Dalam melakukan ekspedisi ini, kesepuluh angler tersebut menaiki kapal mancing bernama KO2. Saat berlayar, bahtera yang berfungsi sebagai mother ship ini diikuti oleh 4 boat. Sesampainya di spot, boat digunakan untuk menyusuri perairan dangkal atau atol. Dengan biaya booking 64.000 dolar Australia, tim ini bisa berburu ikan selama 6 hari (10-16 Januari 2016)
Di spot yang berjarak sekitar 10 jam perjalanan dari pelabuhan Alotau tersebut, yang menjadi target mancing tak hanya ikan-ikan populer seperti GT, atau tuna. Ikan-ikan yang sulit ditemui seperti jenis napoleon atau coral trout langka, juga banyak menghuni gugusan karang dan dan atol di perairan tersebut.
“Wah mancing di long reef ibaratnya seperti mancing 100 tahun yang lalu, gak ada nelayan, gak ada kapal jaring, yang mancing saat itu hanya kami,” ujar pria yang juga menjabat sebagai ketua umum Insane FC tersebut. “, red bass, rosy job fish, napoleon wrasse, bahkan berbagai jenis hiu galak banyak sekali disana. Rata-rata sizenya babon dan sering sekali dapat ikan dengan berat 20 kilo ke atas,” tambahnya.
Soal teknik mancingnya, karena kontur dasar perairan Long Reef yang merupakan perpaduan atara gugusan karang dangkal dan drop off, saat memancing, tim Insane lebih banyak menggunakan teknik popping dan jigging. Untuk target-target ikan besar di perairan dangkal, mereka menggunakan popper dengan ukuran berat 100-200 gr. Sementara untuk posisi mancing di kawasan drop off, metal jigg seberat 200 gram keatas cukup efektif untuk mengangkat ikan-ikan monster di kedalaman hingga 100 meter.
Mengenai tackle, tim yang punya prinsip catch and realese ini (kecuali untuk dikonsumsi atau sulit diselamatkan) , membawa serta joran dan reel dengan ukuran bervariasi. Mulai dari tackle kelas medium hingga heavy, turut dibawa demi keamanan dan kenyamanan.
Persiapan matang ini rupanya berbuah kejayaan. Dominic Eldrid Satya – personel Insane FC asal Baturaja-Lampung, berhasil membuat hook up seekor tuna dogtooth seberat 91 kilogram di drop off sedalam 40 meter. “Kaget rasanya waktu merasakan tarikan ikan raksasa seberat itu. Tenaga nyaris habis waktu naikin ikan ini sendirian, tapi bersyukur semua kondisi memungkinkan hingga akhirnya bisa landed di atas boat,” terang Eldrid. Untuk fight dengan ikan monster berwajah seram ini, Eldrid membutuhkan waktu sekitar 20 menit.
Menurut kru kapal KO2 , ikan tuna dogtooth yang berhasil landed tersebut berhasil membukukan rekor terbaru di kawasan Long Reef. Dari info yang beredar, saat ini tim KO2 sedang menjalani proses mendaftarkan catatan ini pada International Game Fish Asociation (IGFA). “Kami sih gak minta tim KO2 mendaftarkan rekor ini, tapi sebaiknya memang didaftarkan ya, tentunya buat mengharumkan nama baik angler Indonesia,” tutur Andy Widjaya, saat dihubung lewat saluran whatsapp.
Tak sia-sia memang waktu dan enerji yang dikeluarkan jika hasil mancing yang diperoleh sangat memuaskan. Apalagi usut punya usut Andy Widjaya dkk, merupakan orang Indonesia pertama yang mancing di kawasan Long Reef-Papua New Guinea.
Satu torehan jejak sudah dicatatkan Insane FC demi nama baik negeri ini. Sebagai pemancing pastinya kita berharap di masa mendatang lebih banyak lagi langkah yang dibuat oleh angler, dengan kemampuan dan kapasitas yang ada. Tujuannya apalagi jika bukan harumnya dunia mancing Indonesia di kancah internasional. Aamiin!
Leave a Reply