Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan mancing kita. Setiap tempat mancing — kolam pancing, sungai, waduk, atau laut — memiliki tantangannya masing-masing. Kali ini kita bahas secara ringkas beberapa faktor yang perlu diperhatikan saat mancing di laut.
Awan
Ketika langit berawan, biasanya angin bertiup kencang. Angin kencang membentuk ombak besar dan ombak yang besar memaksa ikan-ikan kecil mencari tempat yang lebih tenang, menjauh dari permukaan laut bahkan bermain di dasar laut. Karena ikan-ikan kecil mengungsi, ikan-ikan besar yang merupakan predator mereka juga mengikuti.
Bulan
Jika ingin mancing di laut pada malam hari, perlu diperhatikan kondisi bulan di langit — apakah ia sedang bersinar? Jika iya, sebaiknya tunda dulu niat Anda kecuali kalau Anda ingin memancing cumi. Waktu terbaik untuk mancing cumi adalah saat bulan bersinar terang karena cumi suka sekali dengan cahaya. Air laut yang bergaram dan terkena sinar menyebabkan kenur seperti menyala. Cumi suka, sedangkan para ikan lari ketakutan. Jadi mancing ikan di laut pada malam hari sebaiknya dilakukan saat bulan sedang libur. Waktu terbaiknya adalah subuh hingga siang hari.
Hujan
Hujan membuat kadar garam di laut merosot. Pada musim hujan, para ikan lebih senang bermain di area laut dalam. Tapi beda cerita kalau Anda sedang mancing di tengah laut lalu tiba-tiba hujan turun sebentar — inilah saat terbaik untuk mancing karena ikan-ikan merasa lapar dan lebih agresif.
Temperatur air
Ikan akan ngadem di bawah laut ketika air di permukaan terasa terlalu panas. Sedangkan kalau air sedang dingin, ikan-ikan tidak begitu agreif mencari makan. Saat yang tepat biasanya adalah saat temperatur air sedang hangat, yakni sekitar 26-35 derajat C. Namun perlu diperhitungkan pula faktor kejernihan airnya. Ikan laut tidak betah berada dalam air yang keruh. Maka sebaiknya mancing di laut saat matahari bersinar dan airnya jernih.
Leave a Reply