Semangat kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 73 menggema di seantero Nusantara, tua muda turut merayakan hari jadi NKRI.
Berbagai macam kegiatan dilaksanakan untuk mengisi hari jadi negeri ini. Upacara pengibaran sang Merah Putih, lomba ketangkasan, pemecahan rekor, dan masih banyak yang lainnya dilakukan sebagai wujud kegembiraan dan kecintaan pada tanah air .
Komunitas-komunitas mancing juga tak mau kalah, momen sakral ini juga dirayakan oleh angler nusantara seperti yang dilakukan oleh dua komunitas asal Bandung dan Belitung berikut.
Sintak Fishing Club Belitung (SFCB) yang berdiri sejak 3 tahun lalu ini memiliki cara tersendiri di dalam memaknai hari kemerdekaan. Mereka telah menjadwalkan casting bareng peringatan HUT RI sebagai agenda tetap tahunan mereka. “Castbar tahunan ini selalu kami adakan selain kegiatan – kegiatan lain,”Ungkap ketua SFCB Om Suryadi.
Agenda yang berawal dari ide bersama tersebut berlangsung tanpa kendala. “Kami membawa bendera merah putih, bendera dikibarkan di salah satu joran dan semua hormat sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai wujud rasa syukur dan terimakasih kita kepada Tuhan yang Maha Esa serta jasa para pahlawan yang telah berjuang memperebutkan negeri tercinta kita ini dari tangan penjajah. Selain itu kita juga mengadakan lomba intern club, dimana bagi anggota yang berhasil mendaratkan ikan terbesar akan mendapatkan hadiah. ” Jelas Om Suryadi.
Pantai Sijuk menjadi pilihan SFCB,”Di sijuk spotnya bagus – bagus dan ikannya juga banyak.” Jelas om Suryadi alasan dibalik pemilihan pantai Sijuk. Hal ini terbukti dengan berhasilnya salah satu anggota SFCB bernama Ryan menaikkan barramundi seberat 2,3 kg. Ikan ini juga mengantarnya menjadi juara.
Di akhir wawancara, Om Suryadi mewakili SFCB berpesan,”Untuk angler senusantara, Di dalam dunia memancing kita juga bisa memaknai arti dari kemerdekaan. Semangat juang dalam memancing, kesabaran dan pantang menyerah adalah beberapa contoh yang bisa kita ambil. Jagalah solidaritas sesama, jaga kelestarian lingkungan ibu pertiwi yang telah susah payah diperjuangkan para pahlawan. MERDEKA!
Sementara itu komunitas mancing asal bandung, Gamakichi Baraya Castbar Community (GBCC) juga turut merayakan gegap gempitanya hari kemerdekaaan RI. Tak tanggung, seluruh anggota hadir dalam acara ini,”Ide berawal dari kawan kita, Om Lukman. Kemudian saya umumkan via WA grup chat. Alhamdulillah, tak disangka semua anggota semangat untuk hadir, acara ini juga sebagai ajang silaturahmi buat kita” Jelas Om Afrian, salah satu pengurus GBCC.
Castbar ini diawali dengan penghormatan kepada sang saka merah putih sebagai wujud cinta tanah air. Semua anggota yang hadir membentuk lingkaran sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya, mereka larut dalam kekhidmatan. Semangat kemerdekaan inilah yang patut menjadi contoh bagi komunitas-komunitas mancing di seluruh Indonesia.
Lokasi yang dipilih adalah spot cipanas karena jarak tempuhnya cukup dekat dengan basecamp kita ditambah juga udah dapat izin dari pemilik lokasi,” Ungkap Om Afrian.
Ajang silaturahmi GBCC ini juga dimeriahkan dengan pembagian doorprize, Om Afrian menambahkan”Kita juga mengadakan mini tournament. Saya ucapkan terimakasih kepada Angga Ginanjar, Aris Sukma, Gie Ryuzaki Ryuzin, Njay dan Rony Onetune Hade atas dukungan dan parrtisipasinya . terimakasih telah memberi hadiah kenang – kenangan berupa doorprize.”
Om Afrian mewakili kawan-kawan GBCC menyampaikan,”melalui even mancing seperti ini kita bisa memaknai arti kemerdekaan dengan mempererat tali persaudaraan dan persatuan sesama angler. Semoga angler senusantara tetap solid dan kompak. Acara peringatan 17 Agustus seperti ini harus sering dilakukan tiap tahunnya untuk mempererat tali silaturahmi kita.”
Jogja Rock Fishing (JRF), komunitas mancing satu ini juga tak ketinggalan dalam merayakan gegap gempita hari jadi bangsa Indonesia. Melalui acara manbar dan pengibaran sang saka merah putih mereka menunjukkan rasa cinta tanah air. “Kegiatan ini sebenarnya hampir setiap tahun dilakukan oleh pemancing karangan, namun dalam kelompok-kelompok kecil. Setelah terbentuk JRF, acara dilakukan bersama. Ini adalah yang kedua kali dan akan menjadi agenda rutin JRF tiap tahunnya.” Ungkap Kang Apri, salah satu punggawa JRF.
Acara diawali dengan mancing malam bersama, dilanjutkan acara santai sambil ngopi. Besok paginya dilaksanakan upacara pengibaran bendera. “Setelah silaturahmi sebelum pulang kita punya kegiatan wajib yaitu bersih-bersih.” Jelas Kang Apri. “Lokasi dipilih di Pantai Kesirat karena sangat familiar di kalangan angler, jarak tempuh dekat, dapat menampung banyak peserta dan memiliki keamanan yang cukup baik.” Tambahnya.
Di even ini jumlah peserta yang hadir cukup banyak, bahkan ada yang datang dari luar Jogjakarta seperti Semarang, Pacitan dan sekitarnya. Semua membaur menjadi satu dalam keakraban sehingga ada kejadian-kejadian unik yang tak terlupakan seperti yang diceritakan Kang Apri,” Kita juga ada lomba mancing ikan sisik. Pas mancing malam, ada rekan teriak-teriak minta tolong, rupanya lagi fight dengan ikan besar yang cukup bikin panik semua peserta. Pas landed rasa panik berubah jadi lucu karena ikannya ternyata spesies sidat laut/Moa yang menurut peraturan dapat mengurangi point lomba. Pas pembagian doorprize kita kasih pertanyaan teks pancasila, sebagian ada yang tidak hafal, ada pembagian hadiah buat yang dari awal ikut JRF sampai sekarang masih jomblo, ada doorprize yang diperebutkan dengan hom pim pah dan masih banyak lagi kejadian unik lainnya.”
Kebersamaan dan keakraban di even JRF ini mempersatukan individu dari berbagai kalangan. Melalui helatan ini JRF berharap bisa menumbuhkan sifat patriotisme dan nasionalisme yang tinggi sehingga persatuan dan kesatuan bangsa semakin erat. Juga rasa bangga menjadi bangsa besar tanpa membeda-bedakan suku, ras atau golongan.
Komunitas terakhir tetangga dekat JRF ini juga tak kalah meriah memperingati hari kemerdekaan. Pasiraner Bantul (PB), melalui tema berbeda tetap satu Indonesia mengadakan mancing bareng dan upacara bendera serta pelepasan penyu ke laut.
Berlangsung lancar dan meriah dengan lokasi di Pantai Cangkring, Poncosari,Srandakan, Bantul. “Kita laksanakan disitu sebagai andil dalam memperkenalkan wisata baru di Bantul. Baru mau dibuka, lokasinya barat pantai gua cemara dan timur pantai Kuwaru.” Ungkap Kang Pigay, Ketua PB.
650 orang peserta dari puluhan komunitas dan grup mancing hadir memenuhi pantai Cangkring sampai ada yang datang jauh-jauh dari Purworejo dan Solo. Kang Pigay mengatakan “Tiketnya gratis dengan syarat tiap komunitas atau peserta yang hadir diharapkan membawa bendera merah putih. Mereka sangat antusias bahkan komunitas-komunitas yang hadir ini juga menyumbangkan doorprize sehingga acara makin meriah. .” Tak cukup disitu, peserta yang hadir pun berinisiatif untuk menggalang dana bagi korban gempa di Lombok. Sungguh sebuah rasa persatuan yang tinggi.
Bagi Kang Pigay upacara bendera adalah yang paling berkesan.”saat pengibaran bendera semua peserta khidmad mengikuti. Kami dari Pasiraner Bantul melalui even ini ingin menyampaikan agar seluruh komunitas angler senusantara tetap guyub dan rukun, berbeda-beda tetap satu Indonesia. Bagi saya dengan upacara bendera dan tebar penyu, bersih pantai kita ingin menunjukkan bahwa pemancing juga peduli dan cinta tanah air.”
Om Gendro, salah satu anggota PB yang menjadi peserta di even tersebut menyampaikan testimoninya, “Karena kemarin diikuti hampir seluruh group mancing yang ada di Jogja dan sekitarnya, maka tema tetap satu dalam keragaman untuk indonesia sangat mengena sekali. Dengan banyaknya komunitas dan karakter mancing serta tehnik yang beragam saya berharap untuk tetap saling komunikasi dan tetap solid untuk kebersamaan.” Ungkapnya.
Rasa persatuan dan kesatuan dapat ditanamkan di dalam dada tiap – tiap pribadi melalui berbagai hal positif. Komunitas-komunitas tersebut di atas telah menunjukkan bahwa meskipun hanya dengan selembar bendera kecil di bentangan luas kepulauan Indonesia mereka telah menunjukkan betapa cintanya diri mereka kepada bumi pertiwi. Terimakasih kepada GBCC, SFCB, JRF dan PB, Semoga semangat kemerdekaan yang kalian gemakan menggaung ke komunitas-komunitas mancing yang ada di seluruh Indonesia. Dirgahayu Bangsaku, MERDEKA!
Leave a Reply