Kepulauan Mentawai merupakan salah satu kabupaten yang berada di Sumatera Barat. Terdiri dari beberapa gugusan pulau serta dikelilingi oleh samudera hindia, yang menjadikannya salah satu destinasi wisata bahari yang sangat menarik. Keindahan pemandangan dan kekayaan alam bawah lautnya menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Kepulauan ini pernah dinobatkan sebagai salah satu spot mancing saltwater terbaik di indonesia.
Di tahun 2015 Pemerintah wilayah pernah menggalakkan wisata mancing sebagai program andalan daerah, dengan memperkenalkan 43 spot andalannya. Hingga saat ini spot-spot tersebut masih menjadi primadona para pemancing yang datang ke sana.
Daya tarik lainnya seperti kearifan lokal, budaya, wisata alam flora dan fauna juga menambah nilai eksotis dari kepulauan yang dinamai berdasarkan nama suku aslinya ini. Sebagai informasi, kepulauan indah ini juga dinobatkan sebagai tempat berselancar terbaik ke 3 di dunia.
Spotmancing.com berkesempatan mewawancarai Om Jeppy Saogo, angler asal Tuapejat kecamatan Sipora Utara – Mentawai. Ia mengungkapkan,” Laut mentawai merupakan perairan yang sangat potensial untuk memancing. Kapal-kapal nelayan dari sibolga, Tanah Tepi dan pulau lain, sering bolak-balik mencari ikan di sini. Segala macam alat penangkap ikan memenuhi perairan Mentawai.”
Di tempat yang jadi bagian wilayah Provinsi Sumatera Barat ini, kita bisa menargetkan beragam jenis spesies ikan air dengan kondisi berkelimpahan. pasalnya spot-spot di kepulauan ini menyediakan beragam spesies yang memang sering menjadi incaran para pemancing.“Spesies ikan di sini variatif seperti yellow dan bluefin tuna, doggie, mackerel, GT, Green Job Fish, swordfish dan lain-lain tersebar di seluruh area.’ TambahOm Jeppy.
Musim memancing biasanya mengikuti jadwal yang kurang lebih sama dengan daerah lainnya di Indonesia. “ Saya biasanya belajar sama nelayan. Tergantung pasang-surut air laut, deras arus, dan juga fasa bulan. Pada saat bulan purnama nelayan mengeluhkan ikan malas makan umpan. Namun saya pernah coba main popper malam hari saat purnama justru ikan makin garang ngejar popper. Jadi teknik memancing juga kita sesuaikan.” Jelas Om Jeppy.
Untuk menuju spot-spot memancing yang tersebar diantara Pulau Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara dan Pulau Pagai Selatan ini, Om Jeppy mengungkapkan bahwa paling lama 45 menit dengan boat bermesin 5 pk. Namun jika menggunakan mesin 40 pk bisa ditempuh dalam waktu kurang lebih hanya 4-10 menit. Cukup dekat bukan.”Kami punya lokasi khusus untuk teknik Jigging dan Popping, biasanya dishare dengan komunitas, namun kami rahasiakan pada nelayan untuk menjaga spot agar tetap aman dari illegal fishing dan over fishing.” Terangnya.
Angler yang juga anggota Pakaleat Fishing Mentawai ini mengatakan,”Dulu kami masih menggunakan umpan hidup saat memancing, karena strikenya yang lamban akhirnya saya dan kawan kawan mulai giat menggunakan teknik-teknik moderen seperti jigging dan popping.” Uniknya, anggota komunitas ini membuat sendiri umpan-umpan tiruannya. “ Popper kami bikin sendiri termasuk metal jig juga. Lebih leluasa dalam modifikasi bentuk dan warna. Lure pabrikan selain mahal kadang hanya cocok di laut tenang, kurang sesuai untuk spot di sini.” Jelasnya.
Komunitas yang berdiri 2 tahun lalu ini berawal dari hanya 5 orang anggota. Namun kini anggotanya sudah di atas 20 orang. Selain potensi mancing menurut Om Jeppy Saogo kepulauan mentawai sangat cocok untuk bisnis peralatan pancing serta fishing charter. Mengingat masih sedikit jasa penyewaan kapal moderen untuk memancing di kepulauan yang berjuluk Bumi Sikerei ini. Akomodasi pun masih terbatas dan kurang memadai sehingga peluangnya masih sangat besar.
Dibalik besarnya potensi bisnis mancing di Mentawai, Om Jeppy menyayangkan masih ada beberapa oknum nelayan yang menggunakan cara-cara ilegal dalam menangkap ikan.” Meskipun ada beberapa nelayan yang sudah sadar dan memilih menggunakan cara-cara tradisional yang tidak dilarang, Sayangnya masih ada saja nelayan yang menggunakan potassium dan bom Ikan. Aksi mereka luput dari pantauan pihak berwajib.”Ungkapnya kesal. Illegal fishing seperti ini tentu saja akan merusak ekosistem alami dan jika tidak dihentikan lambat laun bisa saja hasil laut di kepulauan Mentawai semakin berkurang dan peluang usaha bahari hanya tinggal kenangan.
Angler kelahiran mentawai ini juga mengutarakan harapannya ke depan terhadap keberlangsungan potensi mancing di daerahnya. “ Saya harap masyarakat nelayan segera sadar bahwa laut adalah sumber penghidupan yang berkelanjutan. Bagian yang tak bisa dipisahkan dari masyarakat kepulauan mentawai, semoga tidak ada lagi illegal fishing dan pemerintah setempat bisa tegas terhadap masalah ini agar keindahan kepulauan mentawai tetap terjaga.” Harapnya.
Semoga apa yang diharapkan Om Jeppy dapat tercapai. Cara penangkapan ikan oleh nelayan memang sangat mempengaruhi Keberlangsungan habitat dan ekosistem laut. Tidak hanya di Bumi Sikerei, hampir di seluruh perairan Indonesia illegal fishing masih saja menjadi momok yang begitu sulit untuk diberantas. Kesadaran semua pihak adalah hal yang terpenting. Indonesia negara agraria yang luas, mari kita jaga dan lestarikan agar tak hanya di Mentawai namun seluruh perairan indonesia bisa menjadi destinasi olahraga memancing yang menyenangkan.
Leave a Reply