umpan buatan dari bulu ayam
Membahas umpan untuk ikan memang tak ada habisnya. Sebagian besar angler, terus mengeklporasi mencari umpan yang lebih efektif menciptakan strike. Namun, tentunya bisa memperoleh umpan dengan biaya yang murah, menjadi keinginan sebagian besar pemancing, agar uang di saku tak ludes. Umpan buatan dari bulu ayam, bisa jadi pilihan tepat untuk menciptakan strike lebih baik
Ada salah seorang angler yang memaksimalkan umpan buatan dari bulu ayam, dan hebatnya lagi, ia sering membuahkan strike ikan-ikan nativ di sungai. Terdengar aneh, bukan? Ya, umpan bulu ayam ini memang tak lazim digunakan oleh angler. Apalagi, di zaman sekarang banyak sekali umpan yang bisa dibeli serta mudah diperoleh. Namun, tetap saja, ada rasa penasaran untuk membuat umpan yang unik.
Nugroho Agus Darmadi, angler asal Yogyakarta ini berujar, ia sebenarnya sempat tak percaya ketika pertama kali menggunakan umpan bulu ayam ini. Namun, setelah mencoba beberapa kali, akhirnya ia pun yakin jika umpan ini sangat manjur. “Awalnya saya ragu juga mas. Benar tidak, ikan mau makan umpan bulu ayam ini,” ucapnya. “Tapi ketika saya pakai, ternyata bisa strike ikan tawes beles. Disitulah saya mulai percaya,” sambungnya.
Keyakinan tersebut, ternyata membuahkan hasil yang memuaskan bagi dirinya. Sejak saat itu pula Agus pun seringkali menggunakan umpan bulu ayam saat melakukan aktifitas mancingnya. “Kalau saya lagi ke sungai, banyak pemancing lain yang heran kok bisa ikan mau makan umpan seperti itu,” ujarnya sambil tersenyum. Namun, karena umpan ini sudah terbukti keampuhannya, akhirnya makin banyak penggemar mancing yang memanfaatkan umpan ini.
Baca juga artikel: Umpan, tehnik, rangkaian mancing tawes
Untuk memperoleh umpan bulu ayam itupun, tak sukar. Angler tinggal mencarinya ke lokasi-lokasi pemotongan ayam, atau ke pasar tradisional. Bahkan, kocek yang harus dikeluarkan angler membawa pulang sangat murah. “Di daerah saya kalau beli 5000 rupiah tuh, bisa dapat banyak mas,” ujarnya. Maka jangan heran, jika stok bulu-bulu ayam di tempat pemotongan tersebut selalu habis menjelang sore hari.
Begitupun dengan cara memasang umpannya, angler tak perlu menghabiskan waktu lama untuk dikaitkan di kail pancing. “Gampang mas, batang yang ada di bulunya tinggal saya tancapkan saja ke kail pancingan, dan langsung lempar ke titik yang potensial,” ucapnya. “Namun yang harus diperhatikan, bulu ayam tersebut harus yang masih muda, jadi di batangnya itu masih ada isinya,” saran pria ini. Ya, isi dari batang-batang bulu ayam tersebut, memang berguna juga agar tak rapuh ketika dikaitkan di mata kail.
Ia pun mengakui, selama enam tahun menggunakan umpan bulu ayam ini, banyak menghasilkan strike ikan. Sebenarnya, tak hanya bader saja yang berhasil ia dapatkan. Beberapa jenis ikan lainnya pun, pernah terjinakan oleh umpannya itu. “Saya juga pernah strike nila, gurame, hingga patin. Pokoknya ikan-ikan yang hidup di sungai saja,” katanya. Namun, ia lebih terkesan ketika mampu strike tawes beles, karena jenis iwak ini cukup populer di wilayahnya. “Berat ikan yang saya dapat, rata-rata satu setengah kilogram,” ucapnya.
Umpan ini akan lebih efektif lagi, jika angler menetapkan titik lemparan dimana ikan berkumpul, atau yang banyak melewati aliran air di suatu sungai. “Lebih mudahnya, sebelum mancing kita cari dulu lokasi yang ada rumponnya. didekat spot itulah kita lemparkan dengan umpan bulu ayam ini,” jelasnya. “ saya bom dulu spot yang ada tawes belesnya,” lanjut angler yang menetap di Piyungan Bantul tersebut. Ketika dilemparkan ke arah berkumpulnya ikan, kondisi umpan ini sebenarnya mengambang di permukaaan air sungai. Hal ini dikarenakan, bulu ayam tersebut terbilang ringan. Untuk menyiasatinya, angler inipun harus menggunakan pemberat yang umumnya berbahan timah. ‘Fungsi pemberat tentunya untuk memudahkan umpan tenggelam ke dalam air sungai dan sebagai penyeimbang juga,” ujarnya.
Istilah bom itu sendiri bertujuan agar ikan itu berkumpul di titik yang angler tentukan, dimana umumnya menggunakan daun singkong atau kangkung. Setelah itu, baru angler lemparkan umpan bulu ayam di area tersebut.
Untuk rangkaian pancingnya sendiri, tak banyak berbeda dengan jalinan mancing dasaran. Menggunakan timah lepit yang beratnya isesuaikan dengan berat umpan dan juga arus. Jarak antara umpan dan timah pemberat bisa diatur sekitar 10 cm. Untuk indikator strike penggunaan pelampung atau kambangan juga dianjurkan.
Baca juga artikel: Tips mancing ikan tawes di sungai
Makin menarik, ketika umpan ini sudah masuk ke mulut ikan dan mulai melawan jeratan kail pancing. “Disini tantangannya mas.., kalau pas dapat tawes atau beles yang size nya lumayan besar, suka mantap perlawanannya,” paparnya. Apalagi agus hanya menggunakan joran tegek atau cetit, yang cenderung senderhana. “Panjangnya sekitar tiga hingga enam setengah meter,” lanjut Agus. Dipadukan dengan senar ukuran 0,10 atau 0,12 serta kail pancing ukuran 2/3 ia pun mampu berkali-kali bawa pulang kedua jenis ikan tersebut. “Kalau sudah mancing pakai umpan bulu ayam ini, saya suka keasyikan sendiri,hehehe..,” ucapnya.
umpan buatan dari bulu ayam
Angler ini seringkali melakukan aktifitas mancingnya di sepanjang kali Opak, Pasar Wage hingga perairan yang ada di Karang Ploso, Sitimulyo Piyungan, Bantul. Kondisi spot nya yang sangat dipahami oleh angler ini dan terlebih ikan tawes belesnya yang menggiurkan. “Usahakan kalau mancing pakai umpan bulu ayam, ambil satu jimpit bulu yang sudah dibasahi terus langsung lempar ke sungai,” sarannya. Selain untuk memudahkan kerja angler, bulu ayam yang basah pun akan mudah hanyut. “Kalau sudah gitu, baru saya mainkan set tackle nya,” sambung pecinta spot fresh waterBuat para pecinta mancing, ternyata umpan ikan itu jenisnya tak selalu yang itu-itu saja ya, lure yang sangat sederhana pun bisa kita manfaatkan untuk memancing ikan, seperti bulu ayam ini. Supaya tak terus penasaran, langsung saja angler praktekan!
Leave a Reply