Komunitas mancing 100% Nyobok pada hari minggu yang lalu, mengadakan acara mancing bareng sekaligus kegiatan amal kepada anak-anak yang kurang mampu. Wana Wisata Waduk Kedung Ombo, menjadi lokasi yang dipilih oleh panitia pada perhelatan ini. Acara yang mengambil tema Mancing Amal inipun, menyedot banyak peserta dan berjalan meriah.
Even ini tepatnya dilangsungkan pada hari Minggu 12 November 2017, dimana para peserta dikenakan biaya pendaftaran sebesar 25 ribu rupiah untuk memperoleh kaos serta biaya operasional kegiatan. Panitia acara pun, akan menyalurkan sebagian dana yang diperolehnya, untuk anak-anak yatim yang ada di sekitar wilayah ini. Namun, Peserta yang kehabisan tiket mancing amal tetap dipersilahkan untuk meramaikan acara dengan hanya mengeluarkan kocek untuk tiket masuk ke lokasi even ini.
Qyu Songo, yang didapuk sebagai Ketua Pelaksana, mengatakan jika seluruh kegiatan berjalan lancar dan meriah. Bahkan, panitia pun tak menduga jika even yang dihelat ini, diminati banyak peserta. ”Alhamdulillah lancar semua om, dan ini diluar dugaan saya dan para admin 100% nyobok. Soalnya dari rapat sebelum penjualan tiket, dimana kita tafsir hanya sekitar 200 peserta yang ikut, namun kenyataanya yang datang sekitar limaratusan peserta,” terangnya.
Peserta yang hadir tak hanya dari Solo saja, komunitas mancing Magelang, Jogja, Kudus, Surabaya, Bandung Hingga Ternate turut meramaikan kegiatan ini. “Ada 4 peserta yang dari Ternate om. Mereka rela datang jauh-jauh dari sana hanya untuk menghadiri even ini. Merinding saya, bila membicarakan event ini om. Banyak yang antusias,” ujarnya.
Menariknya, dalam acara mancing inipun, panitia tak menyediakan hadiah apapun untuk para peserta yang hadir, dengan alasan bahwa even ini murni dilakukan untuk amal. “Karena dari team mempunyai pemikiran, mosok ngamal nanggo hadiah –masa acara amal harus pakai hadiah–,” ujarnya. “Hadiahnya biar pahala saja. Itulah yang menjadi dasar pemikiran para panitia, makanya akhirnya kita putuskan untuk tidak pakai hadiah,” tambahnya lagi.
Sementara, untuk acara mancing bersama anak yatim ini sebetulnya itu sudah jadi agenda rutin komunitas ini, yang dilangsungkan setiap tahunnya. Namun yang menjadi nilai lebih dari even ini, dilakukan oleh para loyalis 100% Nyobok itu sendiri. Sebelumnya, even sekelas ini hanya dilaksanakan di kolam-kolam pemancingan, bukan di spot liar saat even dilangsungkan minggu kemarin. “Biasanya, kita ajak anak yatim juga untuk ikut mancing, namun karena spotnya dilangsungkan di alam liar, maka kita tidak libatkan untuk ikut serta karena kekhawatiran kita untuk masalah safety nya,” ucap pria ini.
“Kita tidak hanya memikirkan hobi kita sendiri karena dibelakang kesenangan kita, ternyata masih banyak yang membutuhkan. Maka dari itu, komunitas 100% Nyobok, ingin sedikit menyisihkan sebagian dari kesenangan kita untuk kesenangan mereka juga,” ucapnya lagi.
Santunan untuk anak yatim pun, menjadi tujuan yang lebih utama digelarnya even ini. Komunitas 100% nyobok, berharap agar hasil yang mereka peroleh dari kegiatan ini, bermanfaat pula bagi orang lain. “Santunan ini kami berikan ke anak-anak yatim yang berada di Desa Wonoharjo di wilayah Boyolali,” kata angler asal Dusun Ngeboran ini.
Lokasi tepatnya Mancing Amal ini, berada di Waduk Kedung Ombo, yang terletak di Desa Kedung Ombo, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Kawasan Waduk Kedung Ombo mempunyai area seluas 6.576 Hektoare yang terdiri dari lahan perairan seluas 2.830 Hektoare dan lahan daratan 3.746 Hektoare. Waduk yang mulai didirikan tahun 1980 dan selesai pada tahun 1991 ini merupakan salah satu bendungan terbesar yang ada di Indonesia.
Area Waduk Kedung Ombo tidak hanya terletak di Kabupaten Grobogan, melainkan menjadi batas wilayah antara Kab. Sragen dan Kab. Boyolali. Waduk ini dibangun pada pertemuan Sungai Uter dan Sungai Serang yang terletak persis di Dukuh Kedungombo, Desa Ngrambat, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan. Waduk ini, tak hanya dijadikan lokasi tujuan wisata saja, namun tak sedikit juga angler yang seringkali memanfaatkan waktunya untuk mancing di spot ini.
Harapan ke depan, komunitas 100% Nyobok berusaha untuk mengadakan even-even yang lebih besar dan tentunya terus bermanfaat bagi masyarakat. “kegiatan seperti tebar benih, gemar ikan hingga diluar kegiatan hobi mancing, seperti donor darah,” ujarnya. Mereka pun, memiliki rencana untuk mengadakan pameran alat-alat pancing dari hand made hingga pabrikasi ke depannya. “Ini baru gagasan dari saya dan rekan-rekan lainnya.Mudah-mudahan bisa terlaksana,” pungkasnya.
Ya,selain mengadakan kegiatan yang berhubungan dengan dunia mancing, tak ada salahnya jika komunitas semacam ini mengadakan even yang selalu bermanfaat bagi masyarakat luas. Bravo Komunitas 100% nyobok !
Leave a Reply