Mancing di Pulau Alor
Siapa tak kenal Kepulauan Alor -NTT? Destinasi wisata mancing kelas dunia ini jadi idaman para penggila sport fishing – tidak hanya di tanah air, tapi juga angler mancanegara. Semuanya ini karena wilayah perairan Alor sangat subur oleh berbagai ikan pelagis dan ikan demersal (Ikan yang habitatnya berada di dasar perairan laut). Alam bawah lautnya kini digadang-gadang juga jadi saingan terberat wisata laut nomer 1 dunia – Karibia.
Hal ini dibuktikan oleh Heri Skatetrue, Andri, Sony, Joseph Wone, Rudi Suwanto, William Wibisono dan Andy Thamrin saat melakukan trip di Alor pada 11-15 oktober 2017 kemarin. Kesempatan itu jadi momen spesial yang sulit dicari tandingannya.
Saat mancing di pulau Alor, tak henti ketujuh angler berpengalaman ini bertarung seru melawan predator. ” Wah, ini memang kesempatan langka mancing di Alor. Keindahan alam dan potensi ikannya luar biasa,” Ucap heri.
Trip Alor ini memang sudah direncanakan jauh-jauh hari oleh ketujuh pemancing yang berasal dari beberapa kota ini. Dalam 4 hari perjalanan mancing, tim yang berada dalam kapal KM Natalia, menjelajahi tak kurang dari 5 spot paling potensial di kawasan timur Indonesia itu. Dipimpin oleh Ndank Susandy – kapten kapal, tim dibawa menuju titik terbaik memancing pada tiap spot.
Berangkat dari pelabuhan Kalabahi – Alor, KM Natalia – Kapal mancing dengan fasilitas lengkap, membawa angler menuju spot pertama, yaitu Spot Naga Laut. Membutuhkan waktu 10 jam perjalanan dari Kalabahi untuk menuju titik ini. Sesampainya di spot pada malam hari – lewat persiapan lengkap, tim tidak membuang waktu, dan langsung menurunkan umpan metal jig mereka dan memancing dengan tekhnik Jigging dan Cast Jigging. Tak sia-sia, parade strike ikan dog tooth tuna, yellow fin tuna dan big eye travelly (kuwe mata belo) pun terjadi.
Begitupun di hari kedua, tim diarahkan untuk menuju spot Pulau Rusa. Dibutuhkan waktu selama 1 jam perjalanan dari spot pertama. Di perairan ini para pemancing berhasil panen strike ikan berupa beberapa ekor Rubi Snapper, Kurisi Bali dan tentunya idola para pemancing jigging – amberjack. Strike demi strike terus berlanjut hingga menghabiskan hari kedua hingga malam hari di satu titik spot ini.
Luas wilayah yang dimiliki Alor adalah sekitar 2.864,64 KM2 dengan keseluruhan merupakan wilayah kepulauan yang dilintasi jalur pelayaran dagang internasional ke Samudera Pasifik. Secara keseluruhan, Alor memiliki 20 Pulau, dengan rincian 9 pulau berpenduduk dan 11 pulau tak berpenghuni. Untuk perairan seluas itu, tim menjelajahi Alor dalam pelayanan kru kapal yang prima.
Memasuki hari ketiga, tim mengeksplor spot Batu Gunting yang menempuh waktu 1 jam perjalanan dari spot kedua. Kapten Ndank kembali menurunkan jangkar di spot yang diperkirakan terdapat beberapa spesies ikan predator target mancing. Masih menerapkan tekhnik Jigging dan Cast Jigging awak tim kembali berburu ikan dasar.
Betul saja, berkat kondisi ikan yang sedang dalam timing bagus, frenzy hook up kembali terjadi. Namun yang membuat penasaran adalah kerap terjadinya mocel dan putus senar akibat tidak kuat bertarung dengan para predator perairan Alor. Rasa penasaran ini tentunya membuat para angler kian bersemangat.
Hari terakhir KM Natalia memasuki perairan Gunung Laut dan Gunung Berapi yang membutuhkan waktu tempuh 5 jam dari spot sebelumnya. Di titik ini kembali joran para pemancing melengking bersahut-sahutan tajam pertanda ikan menyambar. Spesies ikan seperti Yellow fin tuna, Dog tooth tuna dan Big eye travelly mewarnai perolehan para pemancing di spot.
Keseruan mancing di Alor memang biasa terjadi. Kekayaan alam laut alor tercipta karena ditunjang oleh beberapa fenomena alam yang tergolong langka, seperti upwelling (peristiwa pengadukan air laut akibat pergerakan angin di atasnya) – yang mana mampu membawa nutrisi untuk pertumbuhan fitoplankton didekat permukaan laut. Hal lainnya adalah jarangnya nelayan lokal yang bisa menjangkau spot-spot potensial dikarenakan arus yang sangat kencang hingga mencapai 6 knot.
Mancing di Pulau Alor
Waktu berlalu terasa singkat, hingga pada hari kelima, ketujuh angler harus kembali merapat di Pelabuhan Kalabahi. momen spesialpun segera berakhir. “Wah selama perjalanan cukup seru, selain karena ikan yang frenzy, senar yang putus, juga ikan yang model jadi bahan canda yang menghibur,” Kata Ndank Susandy – sang Kapten menutup pembicaraan.
Tak sia-sia rupanya jerih payah Heri Skatetrue, Andri, Sony, Joseph Wone, Rudi Suwanto, William Wibisono dan Andy Thamrin mempersiapkan trip ini, jika hasilnya sepadan. Alor memang kelas dunia!
Bagaimana angler, tertarik dan penasaran untuk mancing di Alor. Kapten Ndank Susandy dengan KM Natalia nya siap mengantar para Angler untuk mengeksplor spot-spot potensial di kepulauan Alor NTT. Jika berminat bisa mendapatkan informasi melalui www.indonesiafishingcharter.co.id, atau menghubungi Kapten Ndank Susandy di nomor 081226411493.
Mancing di Pulau Alor
Leave a Reply