Ingin puas mancing Gabus? Coba jelajahi anak sungai Barito. Selain melimpah, snakehead tersebut menjadi salah satu ikan lokal yang cukup populer ditancang angler saat trip ke spot ini.
Menurut Fepen Lucast, Anak sungai Barito bisa digambarkan seperti spot yang berada di alam liar serta mempunyai daya tarik tersendiri bagi setiap angler, terutama yang berasal dari kota Banjarmasin. “Kalau mancing di sungai ini, jangan takut kehabisan ikan gabus bang.., asal tahu titik-titiknya, kita bisa bawa pulang banyak,” ujar angler yang menetap di Banjarbaru ini.
Namun, agar strike ikan tercapai, angler pun harus menyiapkan umpan yang jitu. “Saya biasanya pakai livebait atau katak hidup,” sebutnya. Selain itu, umpan tiruan pun cukup manjur untuk mengelabui iwak yang satu ini. “Siapkan saja umpan soft froggy dari ukuran 3 hingga 4 sentimeter, sambil mainkan reel nya, dijamin gabus bisa disasar,” terangnya lagi.
Baca artikel: Njegog, teknik unik mancing gabus
Ia pun menambahkan, jika “Memiliki tantangan tersendiri saat mancing di anak sungai Barito ini, karena spot air payau yang bisa berubah sewaktu-waktu,” ucapnya. Ya, terkadang angler tak mudah untuk memprediksi kondisi serta kedalaman airnya, apalagi jika memasuki musim kemarau panjang. “Kita pun sebagai pemancing yang berasal dari kampung ini, harus bisa pilih-pilih waktu yang bagus, karena anak sungai ini, bergantung pada pasang surutnya air sungai Barito,” tambahnya.
Baca juga artikel: Rangkaian kodok slulup, teknik ajib mancing gabus
Suasana spot mancing di perairan Barito ini masih sangat alami, dengan banyaknya pepohonan yang rindang terhampar sepanjang tepian sungai. Selain itu, di spot inipun terhindar oleh kegiatan illegal fishing, sehingga makin membuat angler nyaman dan leluasa nancang ikan. ”Penduduk lokal sangat menentang keras hal tersebut, karena sangat merugikan dan dampaknya tak baik buat lingkungan sekitar,” terangnya.
Saat peralihan antara pasang dan surut aliran sungai Barito, menjadi musim terbaik untuk mancing ikan gabus di spot ini. Selain kondisi cuacanya yang sangat mendukung, ikan bermulut lebar inipun banyak yang beranak pinak. “Paling pas mancing ikan ini pada pertengahan tahun, ya..sekitar bulan Mei sampai Juli,” ujar lelaki yang aktif di beberapa komunitas mancing ini.
Seiring kondisi air di anak sungai Barito yang bisa berubah-ubah, tak dipungkiri jika nancang ikan gabus menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh setiap angler, apalagi karakter ikan sejenis ini cenderung liar dan agresif. Maka tak salah, jika angler seperti Lucast, selalu penasaran untuk menjinakan ikan gabus yang memang menjadi salah satu target favoritnya. “Paling berkesan, saat saya strike gabus seberat 2,7 kilogram, tackle rasanya seperti bergetar hebat,” ungkapnya.
Baca artikel: Mancing ikan gabus saat musim kemarau
Joran yang memiliki panjang sekitar 180 sentimeter atau ukuran 10-20lb, rell spining 2000 atau baitcasting ,serta pe 1 sampai 3 menjadi senjata utamanya saat berhasil mendaratkan ikan gabus ini. “Mau menggunakan teknik casting bahkan dasaran bisa, yang penting disesuaikan dengan lokasi ikan berkumpul saja,” sebutnya.
Gabus, merupakan ikan air tawar yang dapat tumbuh hingga mencapai panjang 1 meter. Berkepala besar agak gepeng mirip kepala ular, sehingga dinamai snakehead, dengan sisik-sisik besar di atas kepala. Tubuh bulat memanjang, seperti peluru kendali, serta memiliki sirip punggung yang memanjang dan sirip ekor yang membulat di ujungnya.
Sisi atas tubuh dari kepala hingga ke ekornya, cenderung berwarna gelap, hitam kecoklatan atau kehijauan. Sisi bawah tubuh putih, mulai dagu ke belakang. Sisi samping bercoret-coret tebal yang agak kabur. Warna ini seringkali menyerupai lingkungan sekitarnya. Ikan inipun memiliki mulut cukup lebar, dengan gigi-gigi besar dan tajam. Danau, rawa, sungai hingga persawahan menjadi habitat yang digemari oleh gabus. Disamping itu, ikan ini seringkali memangsa aneka ikan kecil, serangga serta hewan air lainnya sejenis berudu dan kodok.
baca artikel: Ikan gabus buruan para castinger
Lokasi spot mancing ini, berada di Kecamatan Marabahan, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Wilayahnya berada di sebelah utara kota Banjarmasin dan berjarak 48 kilometer dari ibukota Provinsi ini. Dari kota Banjarmasin menuju ke Marabahan, dapat ditempuh sekitar 1 – 1,5 jam, dengan menggunakan bis atau mobil travel. Sementara, perjalanan dari Banjarbaru, dimana lokasi bandara Syamsudin Noor berada, waktu tempuhnya lebih lama, sekira 2 hingga 2,5 jam.
Sesampainya di Marabahan, angler harus melanjutkan perjalanan menuju spot yang dituju dengan menggunakan ojek dan menyebrangi anak sungai Barito ini dengan perahu motor, selama 30 menit. Trip ini memang cukup melelahkan, karena sangat jauh dari pusat kota, sehingga angler pun harus menyiapkan fisik serta kelengkapannya, seperti makanan dan tenda. “Ya, kita harus siap akan perbekalannya, karena spot mancing ini cukup jauh dari pemukiman penduduk,” saran Lucast.
Tertantang untuk mancing di spot ini? Langsung saja hubungi rekan kita Fepen Lucast via akun Facebook nya.
Leave a Reply