Di daerah-apalagi di luar pulau Jawa, masih tersebar aneka jenis ikan pemangsa yang merajai kawasan fresh water. Pasalnya, ekosistem perairan tumbuh subur di lingkungan semacam itu. Rantai makanan berjalan sehat dan membuat persebaran aneka jenis spesies air berkembang dari hari ke hari.
Tapi, akan menjadi sesuatu yang luar biasa jika angler sukses mendaratkan ikan-ikan predator itu, di ibukota Indonesia nan ramai, Jakarta. Di kota metropolis tersibuk di Indonesia itu, sepertinya pembangunan berpacu dengan waktu. Lahan yang tersisa, baik itu persawahan, daerah rawa, kolam, ataupun danau, sepertinya tak akan lagi bertahan lama karena sudah beralih wujud menjadi gedung, ataupun perumahan.
Tapi tak usah khawatir!, Spotmancing.com, dipandu pemancing berpengalaman- Basuki yang diwawancarai via telfon, mencoba memetakan spot-spot mancing di kota berpenghuni 10 juta jiwa tersebut, Dimana, kita masih bisa berburu ikan predator jenis gabus, tawes, bahkan toman. Berikut di bawah ini tempat-tempatnya:
1. Pintu air sungai Ciliwung-Masjid Istiqlal
Jangan under estimate dulu jika bicara soal sungai yang satu ini. Di beberapa wilayah memang sungai yang punya panjang 120km-dari hulu ke hilir ini, tercemar parah. Namun di sebagian spot masih cukup baik untuk ditumbuhi ekosistem air, misalnya di pintu air di sekitar Masjid Istiqlal-Jakarta Pusat, bisa kita temukan ikan pemangsa.
Tak sulit menemukan lokasinya. Karena tempatnya persis di lingkungan masjid terbesar di Asia Tenggara itu. Menurut Basuki, area yang aman dari sampah dan eceng gondok, membuat angler bisa leluasa melakukan casting. Di beberapa kesempatan bahkan para pemancing berhasil strike ikan tawes dengan jumlah tidak sedikit.
2. Pintu Air Jalan Latuharhari
Masih di sekitaran di Jakarta Pusat, pintu air yang terletak di jalan Latuharhari- kawasan Menteng ini, juga menawarkan ikan predator dengan jenis beragam. Seperti tawes dan Gabus-ikan yang kini kian langka keberadaannya di perkotaan.
Mirip seperti di pintu air Masjid Istiqlal, kawasan ini pun bersih dari eceng gondok, dan sampah. Sehingga angler bisa lepas menggunakan bermacam teknik memancing.
3. Danau Sunter Selatan
Beranjak ke Jakarta utara, terdapat danau buatan yang cukup populer di kalangan pemancing, yaitu Danau Sunter. Di lokasi perumahan ini sebenarnya terdapat dua situ. Yaitu danau Sunter 1 dan danau Sunter 2 yang ukurannya lebih luas. Para pemancing sendiri sepertinya lebih suka berkumpul di telaga yang lebih lapang.
Di perairan yang posisinya ada di kelurahan Sunter Agung-Kecamatan Tanjung Priok ini, selain gabus, juga tak jarang didapati toman, ikan asli perairan Sumatera dan Kalimantan. Menurut Basuki, kemungkinan dahulu ada warga yang pernah memasukkan bibit toman hingga berkembang biak hingga sekarang.
Namun perlu keahlian dalam memancing predator di tempat ini. Di bagian pinggirannya ditumbuhi eceng gondok dan tumbuhan berduri yang cukup luas. “Diperlukan umpan dan keahlian khusus memancing di tempat ini. Soalnya kail sering nyangkut”. Ujar angler asal Bekasi ini.
4. Waduk Riario
Waduk yang pada zaman Gubernur Ali Sadikin dibangun untuk mengurangi genangan banjir ini, kini telah dinormalisasi. Sehingga tampaknya cukup menyenangkan memancing di tempat yang punya kedalaman 5-7 meter ini. Selain tertata, pemandangannya juga cukup indah.
Seperti di beberapa tempat sebelumnya, kawasan seluas 26 hektar ini juga dihidupi oleh banyak jenis ikan. Dan, Predator puncaknya adalah gabus-alias snakehead fish.
Setelah beberapa tahun dinormalisasi, ternyata kini eceng gondok juga mulai menumbuhi perairan yang berlokasi di kelurahan Pedongkelan, kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur itu. Penggunaan umpan dan teknik khusus juga dibutuhkan di tempat ini. Namun, di beberapa area masih banyak lahan yang tersisa tanpa ditumbuhi tanaman air. Sehingga kita bisa melakukan casting.
5. Banjir Kanal Timur- area Cakung
Infrastruktur yang bentuknya seperti sungai besar ini adalah sebuah kanal yang melintasi 13 kelurahan dan membentang sepanjang 23,5 km. Di sepanjang saluran yang menampung 7 aliran sungai di Jakarta ini, diyakini hidup banyak jenis ikan predator. Namun yang pernah disaksikan secara langsung adalah gabus, dan tawes.
Sebenarnya, mulai dari hulunya di Cipinang hingga wilayah perbatasan Jakarta-Bekasi, banyak yang bisa dijadikan spot mancing. Hanya saja di area Cakung-tepatnya di kelurahan Cakung Timur,kecamatan Cakung-Jakarta Timur, terdapat bebatuan yang menjorok ketengah. Sehingga bisa menjadi pijakan untuk bergeser ketengah kanal.
6. Kolam di samping gedung Allianze Tower
Lokasi balong ini tepatnya berada di kawasan Kuningan, kecamatan Setiabudi-Jakarta Selatan. Awalnya kolam tersebut adalah bekas galian basement gedung yang terbengkalai. Air hujan dan banjir menyebabkannya tergenang, hingga lubang raksasa tersebut penuh terisi air.
Sementara ikan pemangsa jenis gabus punya kebiasaan berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Dan banjir, memudahkannya beringsut ke cekungan yang juga dekat dengan gedung KPK lama tersebut.
Kini Kolam itu banyak dihuni iwak yang kaya akan zat albumin-makanan bergizi yang sangat penting untuk kesehatan tubuh . Dan hampir setiap hari bisa dijumpai angler tengah beraksi dengan tackle nya di tempat yang terjepit oleh gedung-gedung pencakar langit itu.
Namun, jangan tunda untuk memancing di tempat ini. Seperti telah disebutkan di awal, proyek pembangunan gedung yang mandek ini bisa saja di beberapa tahun kedepan sudah beralih wujud jadi gedung perkantoran.
Tips dan Trik
Untuk mendaratkan ikan-ikan pemangsa dibutuhkan teknik khusus. Basuki sendiri menyarankan menggunakan gaya casting. Untuk memancing dengan gaya cast dan retrieve ini, diperlukan joran dengan panjang antara 180-210mm dengan kekuatan berkisar antara 14-20 lbs. Lebih pas berbahan dasar graphit yang memiliki karakter lentur dan ringan. Sehingga umpan mudah diarahkan dan tepat sasaran.
Sementara untuk reel ada 2 pilihan. Bisa menggunakan tipe spinning atau bait casting (BC). Namun demi kenyamanan proses cast (lempar) dan retrieve (tarik), jenis BC lebih dianjurkan. Bagi pemula, sebenarnya cukup sulit mengoperasikan reel yang dudukannya di atas joran ini. Jika tak hati-hati, tali pancing seringkali kusut dan menyusahkan. Karena itu diperlukan pembiasaan terlebih dahulu.
Ikan predator biasanya punya karakter kuat dan beringas. Ia akan terus meronta “hingga titik darah penghabisan”. Karena itu jangan tanggung dalam memilih senar dan hook (kail). Pilih senar yang bertenaga-setidaknya kelas 10-20 LBS untuk type PE, atau ukuran 0,25 untuk jenis monofilament. Soal kailnya pilih level 2X strong.
Mengenai lure bisa menggunakan model spinner ukuran 15 gram, buzzbait 12 gram, atau jenis minnow tipe floating atau sinking ukuran 5-9cm. Khusus untuk spot yang banyak terdapat tumbuhan macam eceng gondok atau tanaman lainnya, gunakan soft frog ukuran 4,5 cm atau tiny soft frog ukuran 7-12 gram. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir tersangkutnya kail pada tanaman.
Memancing liar atau istilah kerennya wild fishing pastilah tak akan senyaman mengail ikan di tempat khusus pemancingan. Karena itu Basuki menyarankan agar berangkat memancing di pagi atau sore hari. Karena terik matahari Jakarta sebentar saja bisa membuat tubuh kuyup karena keringat.
Siapkan juga perbekalan seperti makanan ringan dan air minum secukupnya. Dan, supaya terasa lebih nyaman bawa juga payung dan kursi kecil agar kaki tak cepat pegal.
Itulah 6 spot mancing ikan predator yang direkomendasi oleh sahabat kita Basuki- tentunya berdasarkan pengalaman dan pandangan mata secara langsung.
Selain itu Spotmancing.com juga merangkum beberapa lokasi lainnya, yang sumbernya berasal dari dari artikel yang pernah dirilis di jejaring online. di tempat-tempat ini disebutkan banyak dihuni ikan jenis predator. Berikut di bawah ini spot-spotnya:
7. Telaga di belakang Bumi Perkemahan Ragunan-Jakarta Selatan.
8. Telaga Kalibata, berada didalam Komplek Taman Pemakaman Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.
9. Setu Babakan, Ciganjur-Jakarta Selatan.
10. Setu Mangga Bolong, Ciganjur-Jakarta Selatan-bersebelahan dengan setu Babakan srengseng sawah jagakarsa jakarta selatan, tepatnya di belakang SMK Teladan.
11. Setu Golf Halim Perdana Kusuma-Jakarta Timur
12. Setu Dirgantara 3 Halim Perdana Kusuma-Jakarta Timur.
13. Mapindo ( setu dibelakang gedung ) ada di Jl. Raya Ceger,TMII-Jakarta Timur.
14. Setu Cilangkap (Ciracas) Jakarta Timur
15. Setu Srengseng, Jl. Cempaka-Kembangan Jakarta Barat
16. Kali Ciliwung belakang Kalibata Mall-Jakarta Selatan
17. Kali Ciliwung sepanjang Jl. Hayam Wuruk/Jl. Gajah Mada, terutama di pintu air Hotel Jayakarta-Jakarta Pusat
18. Waduk Kukila Lubang buaya jakarta Timur
19. Rawa di samping landasan terbang Pondok Cabe-Jakarta Selatan
20. Rawa mati deket kompleks metro tv-Jakarta Barat
Leave a Reply