Selama 3 hari, spotmancing.com, bersama teman-teman Cirebon, Bekasi dan Jakarta yang tergabung dalam komunitas mancing Lobunta Angler melakukan trip mancing happy-happy di Gosong Pasir, Gosong Signal dan Gosong Sandal yang terletak di seputaran perairan Sea Mount Reef (SMR) Selat Sunda. Dengan menggunakan KM Berdikari 9 yang dikomandoi oleh kapten Dartim, trip mancing ini diliput kru MNCTV untuk acara MATA PANCING. Berikut ini adalah penggalan-penggalan catatan yang sempat spotmancing.com catat untuk Anda.
Banyak cerita yang bisa spotmancing.com sampaikan dari trip mancing pada 11-13 Maret 2016. Namun demikian, karena keterbatasan waktu dan keterbatasa ingatan (maklum terlalu capek setelah dihajar sejumlah monster SMR, hehehe), maka hanya ada beberapa penggalan cerita yang bisa saya sampaikan.
Yang jelas, untuk soal kepuasan mancing, maka kepuasan tingkat kepuasan saya mencapai titik 8 dari rank 1-10. Untuk kepuasan pelayanan pemilik dan kru kapal ada di titik 9, dan dari tingkat keinginan lagi melakukan trip mancing ada di titik 9. Artinya, secara keseluruhan, trip mancing SMR bersama KM Berdikari 9, sangat recommended. Namun sukses tim ini tak lepas pula dari peran team leader Om Amin Maulani yang bisa berkoordinasi secara apik dengan kapten kapal, ABK maupun para angler.
Memang kami sangat beruntung karena malam hari sebelum trip, sempat dijamu oleh majikan Berdikari Group, Om Wiwi Berdikari, di rumah kediamannya yang asri di Bandar Lampung. Om Wiwi yang sudah berpengalaman menyelenggarakan trip mancing untuk para angler sejak tahun 2010 itu menerima kami dengan ramah plus memberi suguhan aneka makanan dan minuman, termasuk buah-buah durian yang tidak habis dimakan semalam dan sisanya harus diangkut ke kapal untuk tambahan bekal ngemil di kapal….
Lure spoon pun killer
Ketika mempersiapkan keberangkatan trip ke SMR, tim spotmancing.com (saya plus Om Heri Skatetrue dan Om Basuki Syamsudin) sempat ciut nyali karena kabar yang terdengar sebelumnya adalah umpan spoon kurang pas untuk mancing di SMR karena kondisi airnya yang dalam, arus yang biasanya kuat dan sering ditingkahi dengan kondisi angin dengan kecepatan di atas rata-rata ukuran ideal untuk mancing dengan teknik casting, khususnya dengan umpan yang relatif ringan saat melayang seperti halnya spoon dan minnow.
Sebagian besar tackle set spotmancing.com memang untuk sasaran ikan medium. Untuk metal jig misalnya, kami hanya membawa beberapa model dengan berat 200 gram ke bawah di mana kami mendapat support dari Sam CKW dari Senses Fishing Indonesia — produsen/ distributor peralatan mancing Senses Fishing untuk wilayah Indonesia. Senses Fishing Indonesia juga mendukung spotmancing.com dengan membekali beberapa rol senar PE.
Spotmancing.com yang mengandalkan lure spoon menjadi optimistis ketika sebelum tim mancing berangkat Om Wiwi Berdikari sempat bertanya, “Ada yang bawa spoon enggak ya? Pada kondisi angin dan arus sedang bagus seperti saat ini, spoon bisa dipakai. Hasilnya bagus.”
Dan ternyata ucapan Om Wiwi terbukti benar adanya. Dengan menggunakan umpan spun, pada malam pertama mancing saja, saya berhasil menaikkan total 9 ekor ikan, terdiri dari tengiri, giant travelly (GT) ekor kuning dan tuna gigi anjing (dogtooth atau sering disebut doggie).
Lure spoon yang saya bawa, berat bersih (sebelum dipasang ring, swivel dan treble hook) 50 gram, terbukti juga menjadi umpan yang berhasil menggaet salah satu ikan favorite para pemancing Lobunta Angler, yakni tengiri, seberat sekitar 12,5 kg.
Dengan joran Pantera produk Maguro, dan umpan spun dari spotmancing.com, maka Om Jimmy Caster dari Lobunta Angler berhasil menggapai perolehan ikan tengiri terbesar yang berhasil dipancing dalam open trip 11-13 Maret 2016 bersama KM Berdikari 9 itu.
Metal jig juga oke banget
Jika umpan spun (spoon lure) menjadi umpan killer, apakah itu berarti umpan lainnya menjadi underdog? Tidaklah pastinya. Buktinya, dengan metal jig yang ber-GID (glow in the dark) para angler dari Lobunta Angler meraup sukses menaklukkan ikan-ikan gede SMR.
Sebut saja misalnya angler Novel Alkaff, Rafel Hendra, Sofyan Effendi, atau juga Marco Yorin Siregar. Para angler itu bagai “kesurupan” saja. Ngamuk dengan perolehan ikan-ikan gede yang tarikannya bisa membuat siapa saja kelenger…
Yang perlu dicatat dalam sukses mancing dengan metal jig ber-GID adalah peran alat (handmade) yang dibawa Om Novel Alkaff yang berfungsi sebagai penyinar (pengganti senter untuk menyinari metal jig sebelum dimasukkan ke air). Entah apa nama itu, yang jelas kami menyebut alat itu sebagai “kompor”. “Mana kompornya, mana kompornya…,” begitu teriak para angler kepada ABK setiap menginginkan alat itu untuk menyinari metal jig sebelum dilempar ke laut.
Demikian sobat angler, sepenggal kisah yang bisa saya sajikan kali ini dari trip mancing bersama Lobunta Angler, kru Mata Panacing MNCTV dengan KM Berdikari 9, untuk saya sambung pada tulisan lanjutan pada kesempatan berikutnya. (Bersambung)
Catatan: Jika Anda pengin mancing bersama Berdikari Group, silakan kontak Om Askhori di nomer HP .+6282183247399.
Leave a Reply