Tanggal 28 Januari 2018 kemarin rupanya jadi keseruan yang tak ternilai buat Komunitas Jakarta Angler Community (JAC). Dalam rangka go green dan silaturahmi sesama angler, paguyuban ini mengadakan even mancing bareng dengan tema Neng Riri Fishing Hore 2018. Hangatnya silaturahmi membaur erat ditengah jalannya acara.
Lokasinya dipilih Kepulauan Seribu, dengan tujuan memperkenalkan destinasi pariwisata terutama wisata mancing yang ada di DKI Jakarta. Sesuai temanya, hajatan ini menargetkan neng riri (ikan tenggiri) di kepulauan seribu.
Salah seorang pendiri JAC, Koko Sugiantoro menyebutkan bahwa pengumuman acara diumumkan via grup Facebook JAC maupun grup WA. Hebatnya, begitu diumumkan, hari itu juga langsung penuh. “Peserta ada yang dari Malang, Pontianak bahkan Pekanbaru,” jelas pria yang akrab disapa Pak De tersebut.
Anggota dicukupkan 35 orang. Terbatasnya peserta ini dikarenakan kapal yang digunakan hanya berjumlah 7 buah, dan masing-masingnya mampu menampung 5 orang peserta. Sejak pukul 02.30 dinihari, partisipan sudah berkumpul di pelabuhan tanjung pasir. Jam 04.00 start berangkat dan pukul 16.30 kembali ke pelabuhan untuk batas penimbangan akhir. Sesuai kesepakatan, hanya spesies tenggiri yang ditimbang, teknik memancing yang digunakan pun bebas.
Keunikan yang ada di Neng Riri fishing Hore ini adalah tidak hanya hasil tangkapan terberat yang diberi hadiah, namun poin kemenangan juga diberikan pada sampah terberat. Sampah terberat? Begini penjelasannya : ”Sampah yang menumpuk di kapal akan ditimbang, untuk menghindari peserta membuang sampah ke laut,” Ucap Pak De. “Karena kembali ke ide awal go green, supaya menjadi percontohan untuk tidak membuang sampah sembarangan terutama laut.” Tambahnya.
Ada satu lagi kegiatan menarik di luar rundown acara, ternyata dalam even ini JAC juga mengadakan pengobatan gratis di Desa Tanjung Pasir, Kec. Teluk Naga, Kab. Tangerang. “semua obat-obatan kita kasih gratis. masyarakat sangat antusias, terhitung ada 105 orang pasien yang berobat sampai posko ditutup”. Terang Pak De. Bakti sosial ini dilaksanakan oleh Ladys Angler JAC, Dr. Bachtiar Wati dengan dibantu warga setempat untuk bagian pendaftaran yaitu Mbak Dessy.
Setelah pengobatan gratis dilaksanakan, acara mancing pun dimulai. Semua peserta bersemangat meskipun dihantam gelombang tinggi. Bahkan ada beberapa kapal yang terjebak badai. Salah satu kapal peserta JAC sempat menolong menderek kapal nelayan yang rusak. Di akhir acara semua kapal tiba dengan selamat di pelabuhan dan penimbangan dilakukan.
Adapun pemenang dalam tiap kategori adalah sebagai berikut:
- Kategori ikan total terberat:
Juara I jatuh kepada tim kapal 3 dengan berat ikan 5,1 kg, beranggotakan:
– Bang jak
– Dani Curug
– Dani H Dasuki
– Selamat
– Adhi Purnomo
Juara II jatuh kepada tim kapal 5 dengan berat ikan 4,9 kg, beranggotakan:
– Hendra Wu
– Achian
– Awi Bird
– Ari Ucok
– Asyep
Untuk juara III ikan total terberat tidak ada (tidak berhasil diperoleh para peserta). Atas kebesaran hati dari para peserta dan keputusan panitia, hadiah juara ke III diberikan kepada tim dari kapal 6 yang telah memberikan support sosial dan kemanusiaan kepada rekan nelayan yang mengalami kerusakan mesin kapal di tengah laut dengan mendereknya hingga selamat ke dermaga Tanjung Pasir. Tim kapal 6 Beranggotakan:
– Ardy
– Yudi
– Abah
– Andre
– Joe
- Kategori Kapten Kapal terbaik
-Juara I , KM Titon dengan kaptennya Pak Mandor Wawan
-Juara II, KM Sri Rahayu Dengan Kaptennya Pak Buam
-Juara III, KM Median Jaya Dengan Kaptennya Pak Wawi
- Kategori Pengumpul Sampah Terberat
– Juara I Kapal 5 dengan berat sampah 4,2 kg
– Juara II Kapal 2 dengan berat sampah 4 kg
– Juara III Kapal 4 dengan berat 2,5 kg
Total hadiah yang disediakan adalah Rp 10.350.000, semua merupakan subsidi dari Pejabat JAC dan sponsor yang ada. “kami sengaja tidak minta sumbangan dari pihak brand alat pancing, JAC membuat even ini bukan untuk mencari keuntungan”. Tegas Pak De Joko.
Salah satu peserta terjauh even ini adalah om dari Pekanbaru, Riau. Terhitung setahun beliau bergabung di JAC semenjak pertama kali diajak oleh Pak De pada even WIDI 2017.
“Saya mancing untuk memperbanyak teman. Selama ini hanya chat lewat grup WA. Dengan adanya even ini saya bisa ketemu langsung dan bertatap muka dengan sesama anggota JAC. Jelas om Perchy tentang alasannya jauh-jauh datang ke Jakarta.
“Saya sangat senang ikut acara ini, kita ada baksos pengobatan gratis, hadiah memungut sampah, kapten terbaik. Jadi, selain kita bisa mancing hore kita juga turut andil dalam kegiatan sosial serta menjaga kebersihan laut. Semoga ke depannya makin banyak komunitas mancing yang ngadain acara serupa. Semoga JAC tetap Kompak dan terima kasih kepada para Pejabat JAC yang telah melayani kami dengan ramah.” Ungkap Om Perchy.
Sekilas JAC
Komunitas JAC didirikan pada 12 juli 2015Kendati baru berusia dua tahun, namun komunitas ini sudah eksis di beberapa even nasional. Sebut saja Piala Presiden di WIDI 2017 dan piala KASAL 2017 di Kendari.
Dalam hal kepengurusan, JAC diketuai oleh Hengky Rivandi sebagai, Hari Suparjo sebagai wakil ketua, Wiwi Sukiyanto sebagai sekretaris, Adhong Djua Atong sebagai wakil sekretaris, Deny Setiawan sebagai bendahara dan Aris Abun sebagai wakil bendahara. Semua admin JAC disebut Pejabat JAC. “kalau saya terus yang urus tanpa dibantu teman-teman puyeng saya,” Guyon Pak De.
Pada saat even berlangsung, pihak panitia juga mengumumkan pengangkatan Pak Hardimansyah sebgai seorang pembina Komunitas JAC. Woro-woro ini tentu saja membuat para member berbahagia atas hadirnya pembina yang baru.
Bravo JAC! (Udi Wijaya)