X

Serunya Mancing Grouper Pakai Ultra Light Tackle ala Om Handjoko

Ikan kerapu atau bahasa Inggris disebut Grouper fish merupakan ikan konsumsi yang memiliki rasa yang khas dan enak. Memancing ikan karang ini memiliki  nilai tersendiri bagi para angler nusantara. Selain karena dagingnya lezat, tarikan kerapu boleh dibilang menantang bagi pemancing karena sensasi tarikannya yang kuat saat di dasar. Namun bagaimana jika memancing ikan karang ini pakai piranti ultra light (UL)? Hal tersebut kerap dilakoni salah satu angler kelahiran pontianak  11 maret 1993 – Om Handjoko Garcia.

Handjoko Garcia

Beliau merupakan satu dari banyak pemancing yang sering menargetkan kerapu sebagai tangkapan utamanya. Terlahir di keluarga nelayan, ia telah mengenal dunia memancing sejak umur 5 tahun, bisa dibilang Ia adalah Born to be An Angler. “Sering bolos SD demi ikut kakek  mancing ke karang-karang”,ungkap beliau.

Hampir semua teknik mancing pernah Ia coba, mulai dari casting, jigging, trolling, nyotrek dan dasaran. “Sekarang paling sering menggunakan teknik bottom fishing karena basic saya disitu”.  Joran UL kelas line 2-8lbs menjadi andalan. Bahkan GT seberat 6 kg pernah dihajarnya.”Saya Cuma ngandalin 1 tackle, dan yakin dengan joran saya, sisanya cadangan kalau memang yang ini patah. Rod UL dengan senar kecil ketika strike tidak perlu disentak, rata rata kena sendiri kalau sudah bottom fishing”. Tegas Om Handjoko.

Ultralight Fishing memang sangat digandrungi saat ini. Memancing dengan menggunakan set tackle kelas ringan atau super ringan sehingga menambah tantangan dan sensasi saat fight dengan ikan adalah esensi dari ultralight game fishing. Idealnya, teknik ini menggunakan piranti dengan maksimal 6lbs untuk senar, reel drag dan jorannya. Namun bagi beberapa angler, mereka mempunyai pendapat dan cara sendiri untuk merasakan sensasi ultralight game.

Memancing menggunakan UL memberi keasyikan tersendiri

Bagi om Hanjoko sendiri, dengan PE line nomor 1, leader 25lbs dan joran 2-8lbs ia sudah bisa merasakan sensasi meningkatnya adrenalin saat fight dengan ikan-ikan kerapu. Apalagi ikan kerapu yang ditargetnya kadang memiliki bobot di atas kapasitas line class joran. Masalah peraturan maksimal 6lbs Om Hanjoko tidak mau banyak berkomentar. “Kita kembalikan ke masing-masing pribadi angler itu sendiri, cocoknya yang mana. Bagi saya pribadi, dengan set tackle tersebut saya sudah bisa merasakan sensasi dan tantangan yang lebih dari biasanya”. Jelas beliau.

Pemuda yang lebih sering mengadakan free trip bersama kawan-kawannya ini pun ingin berbagi tips-tips jitu seputaran mancing dasar ikan kerapu menggunakan set UL.  Om Handjoko mengungkapkan, hal pertama yang harus diperhatikan adalah kondisi pasang surut air laut karena akan mempengaruhi berat timah yang digunakan.  Pada kondisi air konda (air yang tidak pasang dan tidak surut –tenang, red) lebih cocok menggunakan timah pancing yang kecil untuk dasaran. Dalam kondisi tersebut, tarikan ikan akan sangat terasa, apalagi jika menggunakan piranti UL, namun kebanyakan ikan monster jarang muncul karena kurang aktif saat air konda.

Joran UL

Sedangkan pada kondisi arus air nyorong (air mulai pasang, muncul bulan), ikan-ikan kerapu monster akan lebih aktif, namun tarikan saat strike akan cenderung kurang terasa karena timah yang digunakan lebih berat.

Cara mesasang kail pada umpan cumi

Umpan terbaik untuk memancing kerapu seperti yang diketahui banyak angler adalah cumi hidup. Yang perlu diperhatikan adalah posisi tempat mengaitkan mata pancing,  sebaiknya di ekor tepat di bagian yang berbentuk segitiga. Hal ini membuat cumi bergerak bebas dan lebih terlihat hidup sehingga mampu merangsang kerapu.  Alternatif lain selain cumi bisa menggunakan ikan kacang-kacang (ikan baracuda dengan berat di bawah 1 Kg), irisan daging ikan kurisi atau Ikan kembung jantan.

Rangkaian pancing kerapu seperti pada umumnya dengan posisi timah dibawah menggunakan three way swivel. Jarak timah ke swivel (sinker dropper line) kisaran 5cm dan jarak mata pancing ke swivel (leader dropper line)  minimal 2 meter untuk menghindari putus akibat gesekan karang.

Ikatan pancing model T

Karang hampar atau karang gunung adalah spot paling potensial ikan kerapu di tengah laut, untuk di pinggiran sebaiknya cari drop off atau sela-sela bebatuan dan karang dangkal. “Saya lebih sering mencari spot karang yang memiliki banyak sela-sela . untuk mengetahui apakah suatu karang memiliki sela atau tidak, dapat menggunakan timah yang diulur sampai dasar sambil dimainkan. Jika terasa timah bergerak bertingkat seperti  ada bagian karang yang dalam dan dangkal berarti karang tersebut memiliki sela. Biasanya, karang yang banyak sela hanya dalam radius 1 meter sudah terasa”, jelas lelaki yang kini aktif dalam komunitas Abal-abal Fishing team tersebut.

Om Hanjoko bersama komunitasnya – Abal Abal Fishing Team

Jangan lupa juga untuk menentukan jam mancingnya. “Berdasarkan pengalaman saya, jam terbaik untuk memancing kerapu adalah antara pukul 03.00 dini hari sampai 09.00 pagi . Sorenya pukul 15.00 sampai 21.00, karena pada saat menjelang terbit dan terbenamnya matahari ikan-ikan predator pada keluar cari mangsa” tambah beliau.

Kerapu karang

Selama memancing, beragam jenis ikan kerapu berhasil Om Handjoko daratkan dengan tips-tips tersebut di atas. Rata-rata ikan kerapu kisaran 4-5 Kg, meskipun belum terhitung monster tapi kebayang kan pakai joran UL?.

Demikian tips-tips jitu mancing kerapu ala Om Handjoko garcia, semoga bermanfaat bagi  angler senusantara. (Udi Wijaya)

Ilham Anas:
Terkait