X

Mengintip Rahasia Langgengnya Sebuah Komunitas Dari Sanggau Angler Brotherhood – Kalbar

Oleh Udi Wijaya

Komunitas mancing merupakan wadah bagi para pemancing menyalurkan hobi, berbagi informasi bahkan menjadi tempat kumpulnya para pemancing. Dengan Banyaknya komunitas mancing yang ada di indonesia saat ini, menarik perhatian spotmancing.com ke salah satu daerah yang juga disebut sebut sebagai surganya destinasi freshwater. Kalimantan Barat – Bumi Khatulistiwa.

Di Tanah Borneo ini hampir setiap wilayah memiliki grup mancing. Bahkan, 1 daerah bisa saja memiliki 2 sampai 3 komunitas sekaligus. Namun tak banyak yang bertahan lama, dikarenakan berbagai macam masalah baik personal dan kelompok. Untungnya,  Kali ini spotmancing.com diberi kesempatan untuk mengulik sedikit tentang rahasia salah satu komunitas  mancing tertua yang masih tetap solid di Kalimantan Barat. Yuk kita intip rahasianya ke Sanggau Angler Brotherhood (SAB).

SAB merupakan salah satu komunitas mancing yang berbasis di Kabupaten Sanggau. Awal terbentuknya Komunitas ini merupakan buah pemikiran dari 5 orang angler senior di kabupaten sanggau, yaitu Bang Saf, Bang Hendri Siagian, Bang Andry, Bang Herbet dan Bang Masukin. SAB secara resmi berdiri pada tahun 2010 dengan 20 orang anggota.

Sampai sekarang di umurnya yang telah menginjak 7 tahun, komunitas ini telah memiliki 70 orang member. 50 orang diantaranya merupakan anggota aktif. Anggota paguyuban ini tidak hanya orang-orang yang berdomisili di kab. Sanggau. Menurut penuturan bang Rukin yg merupakan ketua SAB – saat ini anggota grup banyak yang berasal dari kabupaten lain seperti Pontianak, Sekadau, sintang dan putussibau.

Mas Rukin – Sanggau Angler Brotherhood

Salah satu anggota SAB yang sudah sejak 2011 bergabung dengan SAB menuturkan alasannya gabung ke grup ini. Beliau akrab dipanggil Mas Agung, berdomisili di desa sungai ayak Kabupaten sekadau. “Dulu pertama kali kenal mancing yang saya tau komunitas yang basisnya paling dekat ,” Ungkap pria yang merupakan anggota kepolisian ini. “Seiring berjalannya waktu grup ini makin solid, Kompak dan punya satu tujuan yaitu mancing sebagai hobi dan hiburan,” sambungnya.

Untuk bergabung bersama SAB, tidak ada persyaratan teknik tertentu. Mulai dari teknik mancing dasaran, casting, jigging, troling, popping dan lain lain semua boleh ikutan. Namun untuk bisa menjadi anggota komunitas ini harus bisa menjaga kerukunan, kebersamaan & kekeluargaan – baik di dalam grup sendiri, maupun terhadap komunitas lain.

Nah,untuk persyaratan ini memang mudah secara teori, tapi terkadang susah untuk diterapkan. Bang Rukin menegaskan bahwa SAB bukan grup yang semata-mata mencari ketenaran tetapi lebih mengedepankan kekeluargaan. “Yang penting kita bisa mancing dengan enjoy dan happy,” ungkap beliau.

Casting bareng sudah sering diselenggarakan, dan biasanya dilakukan saat musim kemarau di spot spot potensial yang mudah dijangkau. Selain kegiatan memancing, SAB juga kerap mengadakan kegiatan pelepasan bibit ikan dan juga sosialisasi kelestarian lingkungan hidup. “Ini penting, setiap anggota wajib menjaga kelestarian alam dan memerangi penangkapan ikan secara illegal, kalau ikan habis, komunitas mancing mau apa?” terang Bang Rukin.

Mas Agung – Sanggau Angler Brotherhood

Sebagai salah satu komunitas mancing tertua di kalbar, tentu saja selama perjalanannya ada konflik-konflik internal yang terjadi. Namun SAB punya cara tersendiri untuk mengatasinya. “Jika ada pelanggaran akan diselesaikan secara musyawarah, pelanggar diberi peringatan dan nasehat. Jika sampai 3X pelanggaran dilakukan dengan sengaja tanpa mengindahkan peringatan maka dengan terpaksa dikeluarkan dari komunitas”. Tegas bang Rukin.

Namun ada satu hal yang berbeda dari SAB dibanding komunitas lainnya. Yakni tak eksisnya grup SAB di laman Facebook.

“Sebenarnya ada sih, tapi kawan-kawan sepakat untuk tidak eksis di grup tersebut untuk menghindari perselisihan dan takut dimanfaatkan oknum yang tidak bertanggung jawab. Palingan kita upload foto hasil mancing di beranda masing masing akun pribadi”. Jawab bang Rukin.

Dalam perbincangan lebih lanjut, Bang Rukin juga menjabarkan rahasia komunitas SAB jadi langgeng. Pertama adalah tidak membuat peraturan terlalu kaku, sehingga mengekang kemajuan anggotanya. Kedua memurnikan niat bahwa masuk komunitas karena untuk menambah saudara-bukannya lawan. Yang terakhir adalah jangan ingin ngetren atau terkenal. Ketiga hal ini jika diterapkan secara bijaksana akan membawa sebuah komunitas tumbuh secara sehat, harmonis, dan kompak.

Wah ini rupanya rahasia sebuah komunitas jadi langgeng,….Makasih banyak Bang Rukin dkk, atas kesempatan berbincang yang diberikan. Pastinya bisa menjadi inspirasi bagi kami semua.  Besok-besok boleh lah kami diajak mancing, he, he…(Udi Wijaya)

Ilham Anas:
Terkait