X

Kemarau tiba, saatnya macing barramundi Delta Mahakam

Menarik ketika kita membahas spot mancing yang berada di Indonesia bagian tengah, seperti di Pulau Kalimantan ini. Banyaknya wilayah yang dialiri oleh sungai-sungai yang terbentang panjang, berdampak positif pada pertumbuhan beragam jenis ikannya. Salah satunya yang berada di delta Mahakam, Kalimantan Timur.

Kawasan yang satu ini, seringkali dikunjungi oleh angler-angler yang haus akan kegiatan memancing di air tawar. Ryo Susilo, angler yang paham akan spot ini mengatakan, bahwa delta Mahakam menjadi sangat potensial, karena kaya akan jenis ikan. “Perairan Mahakam banyak sekali spesies ikannya. Kita bisa memperoleh Barramundi, Gabus, Tarpon, Bandeng, GT, hingga Mangrove Jack,” ujar Ryo.

Suasana di delta Mahakam memang sangat mendukung. Di setiap sisi sungainya ini, dipenuhi oleh  pohon-pohon nipah dan tanaman mangrove. Tak salah, jika banyak angler yang gemar mancing disini, dengan target utama barramundi alias kakap putih, karena kondisi alamnya yang bisa menenangkan hati. “Angler asal Balikpapan, Samarinda hingga Kutai Kartanegara, banyak yang mancing kesini, karena lokasinya sangat luas dan menarik sekali,” ujarnya lagi.

Delta Mahakam (indotimnet.wordpress.com)

Musim terbaik untuk mancing Barramundi di spot ini, sebaiknya dilakukan pada saat kondisi cuaca panas dan cerah. “Pada musim kemarau lah, ikan Barramundi sangat tepat untuk dijadikan target, karena banyak yang berkembang biak dan cukup besar,” saran Ryo. Wajar saja, jika ia sangat bersemangat untuk menjambangi spot mancing delta Mahakam, karena saat memasuki pertengahan tahun musim penghujan pun mulai berakhir di wilayahnya.

Ketika hendak mancing ikan Barramundi, Ryo pun selalu menyiapkan peralatan yang sangat mendukung kegemarannya ini. Menurut Ryo, tackle yang sepadan akan menghasilkan kinerja yang tentunya memuaskan dirinya. “Joran yang panjangnya 180 hingga 210 sentimeter, ukuran 0,8 sampai dengan 25 lbs, Reel ukuran 2000 – 3000, Braid line PE 1,5 – 2,5 cocok sekali untuk mancing ikan sejenis Barramundi ini,” sebutnya.

Panorama spot mancing Mahakam (tourism.blogspot.co.id)

Ia pun seringkali menggunakan teknik casting, yang memang cocok dengan kondisi spot di delta Mahakam. Menurutnya, dengan teknik ini, ia beberapa kali strike Barramundi. ”Beberapa waktu yang lalu, saya sempat mendaratkan 1,5 kilogram Barramundi,” tutur pemuda ini. Namun, ada pula angler lain yang menggunakan teknik mancing berbeda, saat nancang ikan bersirip tersebut. “Selain pakai casting, ada juga yang suka menggunakan teknik konceran yang dipadukan dengan umpan udang atau ikan belanak hidup,” ucapnya lagi.

Untuk menciptakan strike secara sempurna, saat mancing Barramundi, angler disarankan mengenal karakter ikannya. “Barramundi terkenal sensitif dan memiliki waktu makan pada saat-saat tertentu saja, sehingga saya pun harus paham dengan kondisi semacam ini,” ucapnya.  Ia pun menyarankan, jika angler ingin nancang Barramundi di spot ini sebaiknya pelajari dan kenali dulu spot tersebut. ”Kita harus rajin-rajin melempar lure ke beberapa tempat yang potensial, seperti disamping pohon nipah atau pohon – pohon yang telah mati, hingga ke sela-sela lumut yang banyak terdapat di spot ini,” ujarnya.

Namun sangat disayangkan, angler pun terkadang sulit untuk memperoleh ikan Barramundi di spot ini. Hal tersebut dikarenakan prilaku negatif segelintir orang yang merusak ekosistem, tanpa memperdulikan ikan-ikan yang hidup di sekitarnya. Tragisnya, perbuatan itu seringkali dilakukan oleh oknum petani ketika musim panen udang telah tiba. “Saat itulah sebagian oknum petani menebar racun dan secara otomatis banyak ikannya yang mati, termasuk Barramundi,” keluhnya. Ia pun berharap, kondisi seperti itu tak akan terjadi lagi di kemudian hari, karena akan mengancam berbagai spesies ikan yang hidup di kawasan delta Mahakam.

Namun, Ryo pun bisa meyakinkan kepada seluruh angler, jika pada saat ini dan kedepannya kondisi spot di delta Mahakam makin membaik, seiring dengan kesadaran para masyarakat di sekitarnya yang mulai memperhatikan kebersihan perairannya. “Warga dan para pecinta mancing disini, berusaha untuk menjaga dan merawat ekosistem sungainya, karena inipun menjadi kebanggaan buat masyarakat di Kalimantan Timur,” ujar angler yang aktif di komunitas mancing HobbyQ Fishing Kal-tim ini.

Habitat Barramundi bisa ditemukan di sekitar muara (dok.nara sumber)
Om Ryo saat strike Barramundi (dok.nara sumber)

Spot mancing ikan Barramundi, tepatnya berada di muara sungai Mahakam, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Untuk menuju ke lokasi tersebut, angler bisa menggunakan transportasi udara yang menuju bandar udara Sepinggan di kota Balikpapan. Setelah mendarat di kota ini, trip angler dilanjutkan menuju Samarinda dengan memakai transportasi darat, dimana perjalanannya memakan waktu sekira 3 jam.

“Sebaiknya, kawan-kawan sewa mobil saja semacam travel, agar di perjalanan tak jenuh,” saran Ryo.  Setelah menapakan kaki di kota Samarinda ini, angler melanjutkan perjalanan menggunakan angkutan umum menuju spot di delta Mahakam yang berada di Kabupaten Kutai Kartanegara. “ Pakai taksi juga bisa. Nanti setelah sampai di lokasi, angler pun bisa sewa kapal untuk mancing disini,” katanya. Jarak tempuh antara kedua kota ini sekitar 30 menit saja dan dipisahkan oleh Sungai Mahakam tersebut.

Sempat mendaratkan dengan berat 1,5 Kilogram (dok.nara sumber)

Angler yang berasal dari luar Kalimantan Timur, tak perlu khawatir akan akomodasi di lokasi tersebut, karena sudah banyak penginapan dan tempat makan yang tersedia.

Mahakam merupakan nama sebuah sungai terbesar di Provinsi Kalimantan Timur yang bermuara di Selat Makassar. Sungai dengan panjang sekitar 920 km ini melintasi wilayah Kabupaten Kutai Barat di bagian hulu, hingga Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda di bagian hilir.

Waahh..sepertinya angler harus mencoba trip ke spot delta Mahakam ini, selain berwisata dan menikmati alamnya, kita pun bisa mancing Barramundi sepuasnya. Untuk informasi lebih lanjut, langsung saja hubungi rekan kita Ryo Susilo via akun Facebooknya.

Faruq Idrus:
Terkait