Apakah Anda sering dibuat jengkel oleh banyaknya ikan gabus yang nenggak-nenggak tetapi tidak mau menyantap umpan buatan yang sudah berulang kali Anda lempar-lemparkan ke berbagai penjuru? Atau kalau menyambar tidak juga hook up alias cuma bikin tangan Anda bergetar tanpa hasil? Jika iya, cobalah sesekali menerapkan ajian kodok slulup yang sukses mengantar saya mendapatkan skor 5 saat casting bareng bersama 4 teman angler di mana 3 angler masing-masing cuma mendapat skor 0 dan satu lainnya skor 1.
Apa itu ajian kodok slulup dan bagaimana rapalannya agar sukses dalam mancing? Hehehe.. ada deh nanti.
Jadi ceritanya adalah saya penasaran untuk eksplore potensi gabus di Waduk Widas alias Waduk Bening di Saradan Madiun (cerita lengkap soal ini, cek artikel Pengin jeduuuarrr gabus?? Waduk Widas potensial banget!!!). Nah, makanya saya jawil Om Tri untuk mancing casting bareng. Bertepatan pula saat itu bertemu dengan tiga angler yang sudah biasa mancing bareng Om Tri, yakni Om Vian, Om Munif dan Om Ari.
Tetapi ya begitulah yang namanya mancing. Spot yang jelas-jelas menyimpan banyak gabus seperti Waduk Widas, belum tentu memberikan sukses strike untuk semua pemancing. Banyak faktor penyebabnya di sini. Yang jelas, nafsu makan gabus saat kami mancing naga-naganya sedang turun.
Lantas mengapa saya bisa mendapat skor 5 ketika yang lainnya relatif boncos padahal semua jenis umpan buatan (lure) sudah kita kerahkan dengan berbagai cara dan gaya casting? (gaya casting kayak apa sih ya? hehehe)
Tidak ada perbedaan signifikan untuk umpan yang kami pakai, mulai dari soft frog, jump frog, sampai spinner-nya. Bedanya adalah ketika saya menggunakan lure (saya memakai soft frog) saya beri pemberat dengan timah di bagian depan sehingga lure saya berenang di bawah permukaan air. Dan lima gabus yang sukses saya naikkan, semuanya menggunakan lure yang tidak berenang di permukaan.
Nah, umpan kodok-kodokan yang saya buat seperti itulah yang saya sebut sebagai ajian kodok slulup, hehehe….. Artinya umpan kodok saya bikin berenang menyelam bukan di permukaan. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk membuat kodok-kodokan karet itu berenang melayang. Yang jelas, ajian kodok slulup ini pula yang dulu saya praktekkan untuk bisa panen banyak gabus di kolaman Taman Satwa Jurug Solo ketika pemancing lainnya hanya bisa menaikkan satu dua ekor gabus.
Saya yakin banyak pula castinger yang sering menerapkan teknik ini, entah secara sengaja atau karena kebetulan (misalnya kodok-kodokan bocor sehingga air masuk dan menjadikannya berenang melayang di air, bukan berenang di permukaan).
Artinya sangat jelas, teknik ini bukan teknik baru. Kalau kemudian kok saya beri nama ajian kodok slulup, itu ya gegara Om Tri yang berkali-kali tobat dengan mengatakan, “Wah lha kodok slulup memang oke, jios dan terbukti manjur. Besuk saya mau bongkar beberapa umpan kodok-kodokan untuk saya bikin kodok slulup ah…”
Nah daripada saya kesulitan menyebutkan trik umpan seperti itu bernama apa, ya saya sebut saja “ajian kodok slulup” hehehe.
Tips membuat ajian kodok slulup
Anda bisa membikin umpan kodok-kodokan agar menyelam atau melayang dengan banyak cara. Ini hanya contoh kodok slulup ala saya:
Tips:
1. Jika ada blade (spinner blade), soft frog dipasangi spinner blade akan lebih killer.
2. Usahakan besaran timah selalu disesuaikan sehingga froggy melayang di bawah permukaan air. Jika air relatif dalam, tambahkan timah sehingga froggy bisa melayang di pertengahan kedalaman air (misal kedalaman air 1 meter, usahakan froggy melayang sekitar 50 cm di bawah permukaan air.
3. Tidak memasukkan timah ke dalam froggy karena akan mengurangi kesempurnaan hook up (kail menancap di mulut ikan).
4. Jika timah ditempatkan di depan froggy maka di bagian depannya diberi swivel. Tujuannya mengurangi risiko timah (otomatis juga froggy-nya) tersangkut rerumputan atau sampah lainnya.
5. Lakukan retrieve (menggulung senar) secara variatif kecepatannya untuk menambah daya tarik gerakan froggy.
Eh, iya soal rapalan alias doa biar sukses mancing dengan ajian kodok slulup ya “Bismillah” untuk Anda yang muslim dan untuk yang beragama lain, ya sesuai agama dan kepercayaan Anda. Kok? Iya, rapalan adalah doa dan doa paling mujarab ya doa menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Ya toh? Hehehe…
Semoga bermanfaat.