Pihak keluarga korban KM Hujan Labek 02, yang tenggelam pada Kamis 13 Agustus 2015 malam di perairan Pulau Panaitan bersama 11 penumpang dan ABK, memberikan dua keputusan berbeda mengenai upaya pencarian korban. Ada pihak yang secara resmi menyatakan menghentikan pencarian secara swadaya dan ada pihak keluarga korban yang akan meneruskan pencarian secara swadaya.
Hal itu disampaikan para wakil keluarga korban dalam konferensi pers yang dilanjutkan dengan acara doa bersama di Gedung Sasana Krida, Jl Tiang Bendera, Jakarta Barat pada Selasa (15 September 2015) malam.
Ibu Ana yang mewakili keluarga Marko Zakaria mengatakan mereka telah secara resmi menghentikan upaya pencarian korban secara swadaya. “Karena saya sudah merasa cukup maksimal segala usaha yang telah kita perbuat dalam hal pencarian. Mulai dari cara yang masuk akal sampai tidak masuk akal. Segala energi, fisik, mental dan finasial kami sudah habis. Saya sudah tidak punya cara, tenaga dan dana untuk meneruskan prncarian ini. Dan saya merasa inilah waktunya saya untuk lebih belajar percaya atas kuasa Tuhan. Mujizat itu ada, kuasa Tuhan itu besar. Jadi saya harus bisa mulai percaya jika Tuhan ijinkan Marko untuk pulang ke rumah dengan keadaan sehat. Someday… I dont know when, but i believe.. . when miracle come… Marko pasti pulang,” katanya sebagaimana dikutip Amin Maulani yang hadir dalam acara itu.
Pernyataan senada untuk tidak meneruskan pencarian secara swadaya disampaikan oleh keluarga Andre Skincandy, Bram dan Iwan Setyawan, serta Wijaya Budiman. Sedangkan keluarga Tatang dan Irfan Wardani sudah sejak beberapa waktu menyatakan ikhlas dengan hasil akhir apapun atas usaha yang telah dilakukan selama ini.
Sedangkan pihak keluarga yang akan meneruskan upaya pencarian swadaya dengan kemampuan dan waktu yang mereka miliki adalah keluarga Oman dan keluarga Sofyan.
Mendampingi keluarga korban dalam acara itu adalah sejumlah anggota tim relawan yang selama ini telah memberikan bantuan secara langsung dalam upaya pencarian serta dukungan moril maupun materiil kepada keluarga korban.
“Mereka menunggu mukjizat dari Tuhan agar keluarga bisa kembali ke rumah masing-masing. Dan dari pihak keluarga Pak Sofyan dan keluarga Oman menyatakan akan tetap berusaha melakukan pencarian dengan kemampuan yang mereka miliki,” kata Amin Maulani.
Dalam acara itu pihak keluarga menyampaikan lagi pernyataan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang selama ini berperan aktif dalam pencarian, antara lain Kapolda Baten dan jajarannya, Danlanal, Dirpolair dan Basarnas, BPBD, pengelola P Umang, pemilik KM Jagat, Berdikari, Camar, Mancing Mania T 7 dan seluruh pemancing dari berbagai komunitas yang tergabung dalam tim relawan. Disampaikan pula ucapan terima kasih atas bantuan dari masyarakat Indonesia yang selama ini sudah memberikan baik bantuan moril maupun materiil.
Pembubaran Tim Relawan
Bersamaan dengan pelaksanaan konferensi pers dan doa bersama itu, dan karena sebagian besar keluarga korban menyatakan penghentian pencari, maka tim relawan pun membubarkan diri. Meski tim telah dibubarkan, namun secara personal semua bekas anggota tim siap selalu untuk memberikan bantuan yang bisa mereka berikan jika diminta oleh pihak keluarga korban.
Menurut catatan spotmancing.com, tim relawan sendiri selama ini telah memberikan bantuan tenaga, dana dan waktu yang tidak sedikit bagi upaya pencarian ini. Bahkan mereka harus meninggalkan pekerjaan dan keluarga selama berhari-hari tanpa mengeluh dan meminta imbalan apapun selain doa dan dukungan agar mereka bisa menjalankan tugas sebagaimana mestinya.
Sebelum pembubaran, tim relawan telah menyusun laporan rincian penggunaan dana yang dihimpun dari masyarakat, baik mengenai total dana terkumpul, dana yang digunakan untuk dukungan upaya pencarian (sewa kapal swadaya, BBM dll) dan juga dana yang diserahkan kepada para keluarga korban/ ahli warisnya.
Seperti diketahui KM Hujan Labek 02 (KM Hujan Lebat) mengalami musibah saat digunakan melalukan trip mancing para pemancing dari Jakarta, Bekasi, Tangerang dan sekitarnya pada Kamis (13 Agustus 2015) malam. Jumlah orang yang hilang sebanyak 11 orang pemancing dan ABK.
Saat berangkat, KM Hujan Labek 02 membawa 13 orang pemancing dan ABK. Dua ABK, yakni Sarta dan Dede, berhasil diselamatkan beberapa jam kemudian oleh kapal nelayan Carita. Sedangkan korban lain belum diketahui kondisi dan keberadaannya sampai hari ini.
Nama korban hilang dalam musibah KM Hujan Labek 02:
- Marko Zakaria, Cileduk,
- Wijaya Budiman, Jakarta Barat,
- Andre Skincandy, Jakarta,
- Orbansyah Oman, Jakarta,
- Bram BSD Tangerang,
- Iwan Setiawan, BSD Tangerang
- Irfan Wardani Bekasi,
- Sofyan, Jakarta (Nahkoda)
- Tatang, Jakarta
- Masyur, Pandeglang (ABK)
- Rana, Pandeglang (ABK)
Nama korban selamat KM Hujan Labek 02:
- Sarta (Kapten)
- Dede (ABK)
Demikian update informasi terakhir mengenai hilangnya KM Hujan Labek 02. Pastikan Anda berlangganan berita spotmancing.com dan mendapatkan pemberitahuan melalui email untuk artikel-artikel terbaru.
Semoga bermanfaat.
Artikel-artikel tentang KM Hujan Labek 02 klik di sini.