Proses identifikasi terhadap jenazah korban kecelakaan laut yang berada di RSUD Serang Banten, Selasa (25 Agustus 2015) dini hari tadi, belum bisa disimpulkan hasilnya. Artinya belum bisa dipastikan apakah jenazah tersebut adalah korban KM Hujan Labek 02 atau bukan.
“Proses indentifikasi dan otopsi dilanjutkan besok, kami kembali ke Jakarta karena hasil dari indentifikasi ini bisa dilaporkan kepada kami dan keluarga korban via telepun. Hasil sementara belum bisa dipastikan apakah jenazah yang ditemukan ini adalah salah satu rekan kita atau bukan. Info tentang tato singa atau harimau juga belum pasti karena jasad sudah rusak.
Demikian laporan dari kami. Jika ada info yang simpang siur tentang hasil indentifikasi ini dan bukan bersumber dari kami maka bisa dipastikan adalah hoax,” kata Rudi Afc dari komunitas mancing JakAngler.
Pada Senin (24/8) sore kemarin, tim pencari KM Hujan Labek 02 memang melakukan identifikasi terhadap sesosok jenazah kecelakaan laut di RSUD Serang. “Jenazah yang sudah tak utuh itu dievakuasi dengan KRI Kapitan Patimura – 371 kemudian dibawa ke Dermaga Indah Kiat Merak Banten,” kata Kadispen TNI AL Kolonel Zainuddin, Senin (24/8/2015).
Menurut Zainuddin, KRI Patimura sebelumnya mendapat informasi sekitar pukul 13.28 WIB dari Capt Kapal KN-333 bahwa telah ditemukan mayat yang mengapung-apung.
Atas dasar info tersebut, Pasops dan Pasintel Lanal Banten (WFQR III) berkoordinasi dengan Danlanal Banten, kemudian Danlanal memerintahkan untuk berkoordinasi dengan unsur KRI yang sedang berlayar serta melakukan koordinasi untuk penjemputan dengan pihak kesehatan.
Sekitar pukul 15.00 WIB mayat dievakuasi oleh KRI PTM – 371 dan dimasukan dalam kantong mayat serta diberikan penanganan awal. Kemudian pukul 16.45 WIB kapal evakuasi sandar didermaga PT. Indah Kiat Merak dan disambut oleh Danlanal Banten, Kepala KSOP Merak Banten, Pasintel,Pasops Lanal Banten, anggota KSKP.
Mayat itu kemudian diperiksa oleh Dokter KKP, Danlanal Banten, Kepal KSOP Merak, Pihak Kepolisian KSKP dan Polairud. Ciri-ciri dan kondisi mayat sudah tidak lengkap. Jenazah diketahui menggunakan celana dalam warna gelap, baju warna abu-abu pudar merk Polo, di dada ada tato gambar Singa.
“Setelah dilaksanakan pemeriksaan kemudian mayat langsung di bawa ke RSUD Serang dengan menggunakan ambulans KKP (Kesehatan Pelabuhan) untuk diautopsi. Diduga mayat merupakan korban kapal KM Hujan Labek yang tenggelam,” kata Zainuddin saat itu.
Terkait dengan penemuan itulah tim pencari hilangnya KM Hujan Labek 02 melakukan identifikasi terhadap jenazah yang sekarang ada di RSUD Serang tersebut. Mereka ingin memastikan apakah jenazah itu termasuk di antara 11 penumpang dan ABK KM Hujan Labek 02.
KM Hujan Labek 02 (KM Hujan Lebat) mengalami musibah saat digunakan melalukan trip mancing para pemancing dari Jakarta, Bekasi, Tangerang dan sekitarnya pada Kamis (13 Agustus 2015) malam. Artinya, pencarian hari ini sudah memasuki hari ke-10.
Seperti diwartakan sebelumnnya, jumlah orang yang hilang sebanyak 11 orang pemancing dan ABK. Saat berangkat, KM Hujan Labek 02 membawa 13 orang pemancing dan ABK. Dua ABK, yakni Sarta dan Dede, berhasil diselamatkan beberapa jam kemudian oleh kapal nelayan Carita. Sedangkan korban lain belum diketahui kondisi dan keberadaannya sampai hari ini.
Nama-nama korban hilang yang tertara di Posko SAR (dikutip okezone.com) adalah:
1. Marko Zakaria, Cileduk,
2. Wijaya Budiman, Jakarta Barat,
3. Andre Skincandy, Jakarta,
4. Orbansyah Oman, Jakarta,
5. Bram BSD Tangerang,
6. Iwan Setiawan, BSD Tangerang
7. Irfan Wardani Bekasi,
8. Sofyan, Jakarta (Nahkoda)
9. Tatang, Jakarta
10. Masyur, Pandeglang (ABK)
11. Rana, Pandeglang (ABK)
Demikian update informasi mengenai hilangnya KM Hujan Labek 02. Pastikan Anda berlangganan berita spotmancing.com dan mendapatkan pemberitahuan melalui email untuk artikel-artikel terbaru.
Semoga bermanfaat.
Artikel-artikel tentang KM Hujan Labek 02 klik di sini.