spotmancing.com – Banyak sekali ragam model timah pemberat pancing yang digunakan aga umpan bisa tenggelam dalam air. Di pasaran saat ini ada model-model antara lain timah lempit/lipat, anting, melinjo, lonceng, peluru, teratai, kerucut, jantung, dll, dengan berat berkisar antara 0.5 gr – 300gr.
Model timah pemberat dan penggunaannya
Pada umumnya timah dibagi menjadi tiga jenis:
1. Timah berat, umumnya digunakan untuk mancing di laut atau sungai yang berarus kencang.
2. Timah pasir, umumnya digunakan untuk memancing di empang/ kolam.
3. Timah daun atau populer dengan nama timah lempit atau timah lipat. Timah ini umumnya digunakan untuk menjadi pemberat dalam memancing di empang/ kolam dan bisa juga di laut, khususnya untuk pemberat umpan hidup (live bait) yang tidak mau berenang mendasar. Untuk penggunaannya umumnya dirobek atau digunting selebar yang kita inginkan. Sobekan timah tersebut kemudian dilipat dan dipasangkan pada tali senar.
4. Timah Ranggung: Umumnya digunakan untuk mancing kotrekan. Caranya dengan mengisi rongga timah dengan umpan dan setelah timah dampai di dasar, timah diayun-ayunkan sehingga umpan akan menyebar dengan tujuan mengundang ikan.
5. Timah kawat, kerucut, piramide, teratai dan jantung: Umumnya digunakan untuk mancing dengan teknik jigging. Sedangkan untuk teknik casting biasanya menggunakan timah melinjo dan timah anting. Untuk pemancingan di kolam biasanya memakai timah pasir, daun dan galatama.
Contoh-contoh timah dan penggunaannya
Timah kawat, kerucut, piramid, teratai dan jantung, umumnya digunakan untuk memancing dengan teknik jigging. Sedangkan untuk casting umumnya menggunakan timah melinjo dan timah anting. Untuk pemancingan di kolam umumnya memakai timah pasir, daun, dan galatama.
Pemasangan timah
Sumber: iftfishing.com