Spotmancing.com – Cuaca: Faktor penentu keberhasilan mancing di laut – Mancing ikan di laut bisa dilakukan mulai dari pinggir pantai hingga ke tengah laut dengan menggunakan bantuan alat pemancing ikan. Dan juga dengan aneka teknik memancing. Tapi keberhasilan mancing di laut sangat dipengaruhi kondisi cuaca ketika aktivitas mancing dilakukan.
Saat ini, orang mancing di laut dapat dilakukan dengan memancing di pinggir laut (mancing pinggiran), memancing di tengah laut dan memancing di permukaan laut. Memancing di laut bisa dilakukan pada siang hari (dari pagi hingga petang) dan juga malam hari.
Hal utama yang mempengaruhi keberhasilan mancing di laut adalah kondisi atau keadaan cuaca di laut saat aktivitas mancing dilakukan. Tidak setiap pemancingan ikan di laut selalu berhasil dengan baik. Saat memancing ikan di laut, faktor cuaca atau faktor alam sangat berpengaruh pada hasil tangkapan.
Faktor cuaca biasanya tergantung dari bermacam faktor:
A. Faktor Cuaca di atas permukaan laut
Matahari dan Bulan
Terik tidaknya matahari pada siang hari kadang memengaruhi kegiatan ikan.
Memancing yang baik adalah saat menjelang pagi atau subuh, di mana secara biologis ikan baru keluar dari tidurnya dan mencari makan. Diteruskan hingga siang hari teriknya matahari yang terus bersinar tanpa adanya mendung dan gelap.
Sedangkan di malam hari berpengaruh kepada ada atau tidaknya bulan. Pada malam hari memancing ikan yang baik adalah pada saat tidak ada bulan atau dengan kata lain pada saat tidak ada sinar.
Karena air laut itu mengandung garam maka jika ada sinar bulan pada malam hari akan menyebabkan senar pancing yang ada di dalam air laut akan terlihat seperti menyala, itu diakibatkan karena adanya sinar atau cahaya dari atas permukaan air.
Tetapi untuk memancing cumi-cumi atau udang lebih sering dilakukan pada malam hari justru di saat ada bulan adalah saat yang paling baik, karena hewan-hewan ini sangat tertarik kepada cahaya yang menyebabkan mereka mengumpul di permukaan laut disaat ada bulan. Itu sebabnya mengapa nelayan pada malam hari menggunakan lampu atau petromak untuk mencari ikan kecil, udang dan cumi-cumi.
Angin, Ombak dan Awan
Kecepatan angin juga memengaruhi kegiatan ikan, karena besar tidaknya ombak adalah akibat dari tiupan angin. Dari tiupan angin akan mengakibatkan adanya ombak dan juga bisa berpengaruh kepada ada atau tidaknya awan.
Jika memancing di tengah teluk yang curam di saat ombak besar ikan-ikan yang lebih kecil biasanya akan menuju ke teluk yang mengakibatkan ikan-ikan besar juga ikut ke dalam teluk untuk mencari mangsa.
Aliran angin juga tergantung dari cuaca dan musim. Jika mendung dan matahari terhalang atau redup, ikan laut juga biasanya akan berenang dan berada lebih ke dalam air atau bahkan ke dasar laut
Di saat hujan atau musim hujan, ikan laut cenderung lebih sedikit karena salinitas air laut atau kadar garam pada air laut berkurang yang disebabkan oleh banyaknya air tawar yang terbuang ke permukaan laut juga ditambah oleh aliran muara sungai tempat air tawar terbuang ke tengah laut dan mengakibatkan ikan menuju ke tengah laut, ke dasar laut atau bersembunyi di karang.
Sedangkan jika hujan terjadi di tengah laut dan hanya sebentar apalagi ketika hujan baru reda kadang ikan akan bertambah lapar dan mudah dipancing.
B. Faktor Cuaca di dalam air laut
Suhu air laut
Suhu air laut sangat berpengaruh pada ikan, jika terlampau panas ikan akan lebih ke dalam laut atau ke tengah laut untuk mencari suhu yang lebih dingin, tetapi pada suhu yang agak tinggi ikan akan lebih agresif dalam mencari makan.
Sedangkan jika suhu air laut terlampau dingin, ikan akan kurang dalam selera makan dan kurang begitu agresif. Suhu air laut daerah tropis berkisar antara 26 – 35 derajat celcius sedangkan pada daerah kutub bisa mendekati nol derajat celcius.
Arus air laut
Arus air dipengaruhi oleh keadaaan laut sekitarnya. Banyak kejadian pada saat situasi angin lemah, arus air bisa kencang atau pada saat angin kencang arus air dalam laut justru lemah. Jadi arus air tidak dipengaruhi oleh angin.
Jika arus air laut kencang dapat terlihat pada mancing dasar oleh miringnya senar pancing ketika timah pemberat umpan pancing dan mata kail sudah menyentuh dasar laut.
Kadang mata kail dapat bergeser sangat jauh atau bahkan tidak dapat menyentuh dasar laut. Keadaan seperti ini dapat diatasi dengan memberi pemberat yang lebih besar.
Seperti layaknya udara, air laut bergerak dari yang bersuhu dingin menuju ke suhu yang lebih hangat. Pada daerah pertemuan kedua arus inilah biasanya ikan banyak berkumpul.
Arus yang kencang akan membuat umpan melayang dan kurang menarik minat ikan untuk memakannya dan arus yang mati akan membuat umpan jatuh ke dasar.
Arus sedang adalah yang diharapkan para pemancing karena umpan akan melayang layang seperti hidup sehingga membuat ikan menyukai nya.
Kejernihan air laut
Faktor kejernihan atau kekeruhan air laut juga patut diperhitungkan. Kadang kekeruhan air yang buruk atau banyaknya sampah dapat menyebabkan ikan berkurang.
Saat yang lebih baik adalah pada keadaan laut sekitarnya bening dan berwarna biru terang dan matahari bersinar terik.
Kadang perbedaan warna laut bisa diakibatkan oleh sinar matahari yang redup atau terhalang oleh mendung, hal ini dapat menyebabkan air laut terlihat keruh.
Sumber: wikipedia.org