Simak! 3 Aturan Utama Saat Melakukan Catch And Realease

Organ tubuh ikan diciptakan untuk hidup di air. membawanya ke permukaan tentu membuat shock ikan hasil strike tersebut.  Nah bayangkan saja jika kita tenggelam di air untuk beberapa lama, tentu kita pun perlu mendapatkan penanganan khusus, agar shock menjadi pulih.

Demikian juga jika kita hendak melakukan catch and realease. Salah penanganan saat landed – apalagi angler jaman now yang wajib foto dan upload tangkapannya, semakin meningkatkan resiko kematian ikan yang  dirilis. Untuk menghindari peningkatan angka mortalitas, perlu adanya pengetahuan khusus agar ikan yang dirilis benar-benar sehat dan mampu bertahan hidup saat kembali ke habitatnya.  Berlatar belakang problema tersebut, kali ini spotmancing.com akan mengulas tiga aturan penting saat angler lakukan saat Catch and Realease.  Artikel ini kami terjemahkan dari salah satu website mancing ternama USA, saltstrong.com yang ditulis oleh Marc Krsek.

Kesalahan #1 – Memegang ikan secara vertikal

Posisi vertikal dapat merusak organ dalam ikan, sumber gambar: www.saltstrong.com
Posisi vertikal dapat merusak organ dalam ikan, sumber gambar: www.saltstrong.com

Ikan – ikan berukuran besar sangat sensitif ketika dalam proses landing. Ada beberapa aturan utama untuk diperhatikan jika ingin mengangkat dan berpose agar resiko stres dan terlukanya ikan bisa diminimalisir.

Ikan hidup di dalam air yang memiliki gravitasi 0 sehingga tubuh dan organ dalamnya tidak didesain untuk bertahan hidup di darat. Jika dipegang pada posisi vertikal, ruas tulang belakang ikan akan merenggang bahkan bisa terlepas  dan mengakibatkan organ  bergerak turun di bagian rongga perut, pergerakan tersebut berpotensi merobek organ dalam. Sebuah penelitian telah dilakukan dengan objek spesies barramundi. Hasilnya mengejutkan, 50 dari 50 ekor (semua sampel uji) mati setelah diberi perlakuan yang sama – Digantung Vertikal.

Cara memegang ikan yang benar, sumber gambar: www.salstrong.com
Cara memegang ikan yang benar, sumber gambar: www.salstrong.com

Solusinya adalah jangan pernah menggantungnya dalam posisi vertikal baik menggunakan tangan atau alat bantu apapun. Pastikan ikan selalu dalam posisi horizontal dan selalu topang bagian perut dengan tangan terbuka (jangan di cengkeram). Jika ingin mencabut hook , baringkan di lantai perahu/tanah  basahi ikan terlebih dahulu untuk menghindari hilangnya lendir pada sisik.

Kesalahan #2 Menghilangkan Lendir pada Ikan

Jangan pernah memegang ikan yang akan dirilis menggunakan handuk atau pakaian, bahan tersebut dapat menghilangkan slime pada tubuh tangkapan anda. Lendir pada ikan berfungsi untuk mengurangi gesekan dengan air agar dapat berenang lebih cepat, sebagai penutup luka dan pencegah infeksi.

Bagian yang diberi tanda panah pernah kehilangan lendir sehingga terinfeksi patogen akibat salah penanganan sebelumnya (ikan pernah tertangkap sebelumnya). Sumber gambar: www.saltstrong.com
Bagian yang diberi tanda panah pernah kehilangan lendir sehingga terinfeksi patogen akibat salah penanganan sebelumnya (ikan pernah tertangkap sebelumnya). Sumber gambar: www.saltstrong.com

Boga atau lip grip adalah alat yang tepat jika penggunaannya benar. Menjepit ikan dengan grip dan mengangkatnya langsung ke perahu sama saja dengan kesalahan nomor 1. Cara yang benar adalah, atur badan kita (angler) pada posisi berlutut untuk mengurangi  ketinggian.  Setelah dijepit, tempatkan salah satu tangan di bagian perut ikan lalu angkat dengan perlahan dalam posisi horizontal. Perlu diingat juga, jangan pernah mengukur dengan timbangan jika kamu ingin merilisnya. Berat ikan dapat diketahui dengan cara mengukur panjang dan diameter.

Tangkapan yang tertancap hook dengan dalam memerlukan penanganan yang ekstra. Cara paling ekstrim jika sangat sulit mengeluarkannya  adalah dengan memutuskan senar dan membiarkan mata kail tetap menancap. Menurut penelitian terbaru, mata pancing yang dibiarkan pada mulut ikan akan lepas dengan sendirinya akibat korosi dan pergerakan ikan serta tidak menggangu aktivitasnya. Mata kail yang tidak anti karat dan tipis lebih disarankan agar lebih cepat terlepas.

Gunakan circle hook jika menggunakan umpan hidup. Mata kail bulat satu  ini lebih aman karena karakter bentuknya yang di desain khusus agar tertancap di bagian mulut ikan dan tidak masuk ke kerongkongan. Jika memang hook menancap di kerongkongan/insang sebaiknya jangan dirilis.

Kesalahan #3 Melukai Insang

Insang adalah organ luar ikan paling sensitif. Tanpanya, ikan tak dapat menyaring oksigen dari air untuk bertahan hidup. Goresan sedikit saja pada bagian ini dapat merusak filamen kecil berwarna merah yang mengakibatkan terganggunya proses penyaringan oksigen. Inilah alasan mengapa bagian insang terlindungi oleh cangkang /tulang keras pada hampir semua spesies ikan, untuk melindunginya dari kerusakan.

Insang adalah bagian paling sensitif, sumber gambar: www.saltstrong.com
Insang adalah bagian paling sensitif, sumber gambar: www.saltstrong.com

Jangan pernah memasukkan tangan ke dalam insang atau pelindung insang. Juga, basahi tangan tiap kali ingin memegang ikan dan benda- benda lain yang nantinya akan bersentuhan seperti grip, alat ukur dan lainnya.

Ikan- ikan besar akan membutuhkan waktu sedikit lama saat fight hingga naik ke perahu. Akibatnya, terjadilah penumpukan asam laktat pada daging ikan tersebut. Jika asam laktat tidak dikurangi atau dihilangkan maka saat di lepas ikan akan berenang sedalam 3 -6 meter lalu naik, berguling-guling dan posisi terbalik hingga mati lemas.

‘Hanya karena ikan berenang setelah di rilis, tidak menjamin ikan akan bertahan hidup.’

Cara menghilangkan penumpukan asam laktat pada ikan:

  • Masukkan ikan ke dalam air sembari memegang ekornya dengan kuat.
  • Goyang perlahan ikan ke sisi kiri dan kanan sperti posisi saat berenang. Gerakan ini akanmengurangi penumpukan asam laktat dan memungkinkan ikan tetap bertahan hidup saat dilepas
  • Ikan dikatakan siap saat terasa ada sedikit pergerakan seolah menendang/berontak di bagian ekor
  • Lepas ikan setelah berontak dengan kuat. Awasi selama mungkin untuk memastikan ia tidak berguling-guling.
  • Bisa juga menggunakan lipgrip untuk menggerakkan kepala terlebih dahulu agar air mengalir perlahan ke insang dan membantu memulihkan oksigen.
Posisi tangan saat merilis ikan, sumber foto: www.saltstrong.com
Posisi tangan saat merilis ikan, sumber foto: www.saltstrong.com

Memancing di perairan dangkal saat musim kemarau dapat membahayakan ikan. Suhu panas mengurangi jumlah oksigen terlarut dalam udara. Fight yang terlalu lama menggunakan piranti kelas ringan (UL, Finesse, Light), dapat menyebabkan kematian pada ikan.  Jika target yang ingin dipancing adalah ikan- ikan besar di perairan dangkal sebaiknya sesuaikan piranti anda. Semakin cepat landed, semakin sehat ikan saat dilepaskan.

Nah, ternyata tidak semudah yang dibayangkan bukan? Semoga angler senusantara semakin banyak yang memahami dan mempraktekkan cara catch and realease yang benar.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*