Tantangan Baru: Mancing Lobster Air Tawar

Ikan tak selalu harus menjadi target utama saat memancing. Kadang, saat seorang angler berada di titik jenuh mereka akan memulai mencari target lain dengan sensasi yang berbeda. Salah satu target pancingan yang sedang menjadi pembicaraan akhir-akhir ini adalah lobster air tawar, hewan invertebrata yang punya nilai jual tinggi. Berbeda dengan saudaranya di air asin, lobster air tawar sejatinya bukanlah spesies asli yang hidup di perairan Nusantara . Lantas, bagaimana lauk sultan ini bisa hadir di perairan kita? Untuk itu kami coba mengulik informasi dari dua orang angler asal Kalimantan Timur yang  telah berhasil strike freshwater crayfish.

Jhony Anggriawan, salah seorang angler asal Samarinda yang baru beberapa hari lalu mengunggah video mancingya ke laman youtube Mancing Petualang, Vlog miliknya. Ia mengaku baru saja mencoba sensasi mancing  crayfish di sungai. “Awalnya dikasih tahu teman angler  yang juga sesama vloger. Karena penasaran, saya coba ke lokasi yang diberitahukan” Ungkap Om Jhony.

 Jhony Anggriawan
Jhony Anggriawan

Menurutnya, susah-susah gampang untuk mengajak crayfish naik ke darat.”Lobster ini tidak terasa pas dia makan umpan, jadi kadang hitungan detik bahkan menit baru diangkat. Beda sama udang galah.” Jelasnya.

Piranti yang digunakannya pun sama dengan set tackle untuk memancing udang. “Pake bambu juga bisa, tapi mata kailnya gunakan yang nomor paling kecil, saya pakai ukuran no 1.  Pernah nyoba pakai mata kail udang tapi enggak kena-kena dan mudah lepas. Pas strike-nya asik, mirip ketika dapat udang galah.”Ungkap Om  Jhony. Ia melanjutkan,” Umpannya biasa pakai cacing, bisa juga nasi  tapi kalau tidak hati-hati malah disambar wader.”

Adit Makarti, dialah teman yang menginformasikan tentang spot mancing lobster air tawar ini kepada Om Jhony. “Saya sering mancing udang, suatu hari kepikiran buat mancing crayfish karena menurut saya kedua spesies tersebut memiliki sifat dan karakter  yang mirip. Jadi cara mancingnya kemungkinan besar juga sama dan langsung saya buktikan sendiri hasilnya.” Ungkap Om Adit awal mula ia tertarik untuk memancing hewan crustacea tersebut.

Om Adit Strike Redclaw Crayfish
Om Adit Strike Redclaw Crayfish

Menurutnya tak semua lokasi di Indonesia ada freshwater crayfish. Ia menjelaskan,” Lobster yang sering saya pancing adalah jenis redclaw, habitat aslinya di Australia. Jadi kenapa bisa ada di indonesia? Karena ada yang sengaja melepaskan di sungai atau tanpa sengaja lepas dari penangkaran/ kolam budidaya. Iklim di indonesia sangat cocok untuk mereka berkembangbiak sehingga bibit yang lepas tadi akhirnya bertelur dan menghasilkan keturunan sehingga menyebar di perairan sekitar penangkaran.”

Redclaw Crayfish (Cherax quadricarinatus), sumber gambar: www.gumtree.com
Redclaw Crayfish (Cherax quadricarinatus), sumber gambar: www.gumtree.com

Masalah spot yang sering ia datangi terpaksa Om Adit rahasiakan karena kalau dibongkar ke umum ditakutkan terjadi kehebohan sehingga yang datang makin banyak,overfishing, setrum bahkan bisa jadi kena racun. “Jadi kalau mau cari spotnya, pakai GMS (Gunakan masyarakat sekitar) hehe”. Canda Om Adit. Ia menambahkan,” Kalo di daerah sekitar ada yang budidaya dan banyak yang hilang atau lepas sudah dapat dipastikan spesies ini berkembang biak di perairan terdekat seperti sungai maupun danau.” Ini artinya jika pemancing tanah air ingin mencari lokasi potensial maka carilah daerah yang masyarakatnya memiliki usaha penangkaran lobster. Setelah dapat, perhatikan sekitar tempat budidaya, apakah ada danau atau sungai terdekat. Jika ada, siapkan tackle dan langsung uncal.

Meskipun banyak masyarakat yang masih menganggap bahwa spesies  ini adalah udang karena memang ukuran dan bentuknya hampir mirip. Ternyata terdapat perbedaan mencolok dari segi fisik yang dapat dilihat langsung.” Sangat mudah membedakan lobster air tawar dengan udang. Udang capitnya panjang, kalau lobster redclaw memiliki capit pendek yang mirip kepiting. Makanya banyak yang bilang kalau spesies ini adalah hasil persilangan antara udang galah dan kepiting. Hahaha,” kelakarnya.

Perbedaan Mencolok antara Lobster Capit Merah dengan Udang Galah
Perbedaan Mencolok antara Lobster Capit Merah dengan Udang Galah

Untuk kelas piranti yang digunakan, Om Adit menerangkan,” Gunakan yang kelas ringan saja, joran dengan ujung lentur, senar kecil, sama seperti saat kita mancing udang galah. Jika tempat atau spotnya agak dalam bisa menggunakan reel. Kalau tempatnya dangkal bisa menggunakan joran tegek. Mata kail ukuran sedang dan gunakan pemberat timah kecil.” Umpan yang digunakan menurut angler asal berau ini adalah yang berbau amis seperti cacing, hati ayam, daging ayam dan lainnya.

Memancing si capit merah  tidak tergantung musim, bagi Om Adit waktu terbaik untuk bisa merasakan sensasi strike spesies yang bernama latin Cherax quadricarinatus ini adalah sore dan malam hari. ”Redclaw sangat agresif kalau malam dan dia biasanya mencari makan di malam hari. Saat siang, mereka lebih memilih untuk bersembunyi di sela batu, akar pohon, atau lubang.

Selama memancing lobster,  sudah tak terhitung jumlah yang berhasil ia dapatkan. “ Ukuran terberat yang saya pernah landed adalah 2,5 gram. Spesies ini memang tidak sebesar lobster air asin, rata-rata redclaw memiliki bobot hingga mencapai 3 gram.” Terang Om Adit.  Menurut Vloger yang telah memiliki puluhan ribu subscriber ini, salah satu tips jitu memancing lobster air tawar adalah dengan cara menaburkan pur ayam atau pelet ikan yang tenggelam. Pelet disebar pada titik dimana kita menjatuhkan umpan pancing agar mereka berkumpul. Semakin banyak crayfish yang datang berkumpul maka semakin besar peluang strike.

Angler senusantara ingin tahu gimana keseruan memancing lobster capit merah? Berikut kami sajikan video dari Vlog milik Om Adit Makarti dan Om Jhony Anggriawan. Jangan lupa like dan subscribe ya!

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*