Sensasi Seru Teknik Mancing Untang-Untang – Cara Berburu Ikan Juara Dari Kapuas

Negeri kita memang kaya dengan budaya luhur dan kreatif. Tak terkecuali di dunia mancing. Di beberapa wilayah yang punya sumberdaya air berlimpah seperti sungai atau danau besar, berkembang aneka teknik mancing unik yang boleh diadu sensasinya dengan cara mancing modern.

Desa sungai Ayak, Kecamatan Belitang Hilir Kabupaten Sekadau merupakan satu dari banyak desa yang ada di aliran sungai Kapuas Kalimantan Barat. Memerlukan waktu 7 jam perjalanan darat dari Pontianak. Sebagai daerah yang berada di pesisir sungai Kapuas, banyak masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan. Nelayan di salah satu daerah penghasil sawit terbesar di Kalbar ini memiliki cara unik khas penduduk pesisir sungai kapuas dalam menangkap ikan. Untang- untang, begitu istilah yang dipakai masyarakat desa Sungai Ayak.

Sungai Kapuas
Sungai Kapuas

Teknik memancing dengan memanfaatkan botol bekas yang diberi rangkaian kail pancing ini tergolong unik. Menurut penuturan salah satu orang yang dituakan di desa Sungai Ayak- Pak Hasan, untang-untang sudah sejak zaman dahulu dipraktekkan oleh masyarakat pesisir sungai kapuas. Belum jelas asal muasal daerah yang sebenarnya pertamakali menggunakan cara unik ini. Hampir seluruh daerah di pesisir Sungai Kapuas penduduknya mengerti dan mengenal cara memancing untang-untang, masyarakat nelayan Sungai Ayak salah satunya.

“Jaman dulu orang menerapkan untang-untang karena melihat – “maaf”, kotoran manusia yang hanyut sering disambar ikan juara. Muncullah pertanyaan bagaimana caranya menangkap ikan-ikan tersebut sehingga terciptalah untang-untang. Teknik ini sendiri sebenarnya bermakna menghanyutkan umpan pancing yang diikatkan pada benda terapung sehingga seperti terluntang- lantung mengikuti arus air”. Jelas Pak Hasan

“Dulu, pada saat belum ada botol plastik orang-orang menggunakan kayu libud ( sejenis kayu kapas) yang memiliki daya apung yang kuat. Kelemahannya, jika sering digunakan daya apung kayu libud akan berkurang karena menyerap air, harus dijemur dahulu agar kandungan air berkurang. Seiring berkembangnya zaman , penggunaan kayu libud mulai ditinggalkan diganti dengan bahan bahan seperti botol plastik bekas, jeriken hingga steroform”. Tambah Pak Hasan.

Awalnya umpan yang digunakan cukup ekstrim. Pak Hasan Mengatakan” Asalnya untang-untang ini menggunakan umpan yang terbuat dari kotoran yang dikeringkan di batok kelapa. Sampai-sampai orang pada ribut dan menolak untuk membeli ikan yang didapat dengan teknik ini. Para nelayan akhirnya berinisiatif mengalihkan umpannya ke sesuatu yang mirip. Dipilihlah pisang sebagai alternatifnya. Hingga kini, jenis umpan yang digunakan semakin bervariasi seperti nasi kepal, bakwan, kucur, cacing, usus ayam dan lain- lain”.

 

Salah satu angler sungai ayak yang telah sering mempraktekkan teknik ini, Mas Agung berbaik hati menjelaskan cara pembuatan dan penggunaan untang-untang di lapangan. “Awal saya tugas di sini saya heran melihat orang menghanyutkan botol bekas sambil dikejar pakai perahu. Saya cari informasi dan kemudian mencobanya dan hasilnya sungguh mencengangkan. Cukup dihanyutkan dari jamban ke jamban saya bisa dapat ikan juara sampai dua atau tiga ekor sekali turun. Ikan juara memang target utama teknik ini karena memang terkenal sebagai spesies yang aktif beburu di permukaan air, tapi ikan lain juga sering didapat seperti patin dan tembiring.”Jelas Anggota Kepolisian Sektor Belitang Hilir ini dengan semangat.

Ikan juara atau juaro merupakan kerabat dekat ikan patin. Ikan yang bernama latin Pangasius polyuranodon ini memerlukan perlakuan khusus saat membersihkannya. Terdapat sejenis kelenjar atau urat di bagian kulit perutnya yang jika terpotong atau tergores menimbulkan bau yang sangat tidak sedap. Memiliki karakter yang rakus dan sering terlihat menyambar apa saja yang ada di permukaan air baik itu sampah maupun kotoran. Hal ini membuat ikan ini menjadi target utama teknik untang-untang.

Mas Agung
Mas Agung
Ikan Juara
Ikan Juara

Cara pembuatan untang-untang sangat mudah. Namun ada aturan tertentu yang harus diperhatikan. Seperti yang dijelaskan Mas Agung, cukup siapkan botol bekas, senar pancing monoline ukuran 30 atau 40 lb dan mata pancing ukuran sedang (nomor 2 atau 3). Mata pancing diikatkan ke leher botol plastik bekas dengan monoline, jaraknya kira-kira 30 cm. jangan terlalu panjang agar umpan tetap di permukaan, jangan terlalu pendek juga karena umpannya bisa tertutup botol. Penggunaan senar yang terlalu panjang juga mengakibatkan daya apung botol saat strike berkurang, mata pancing tidak tertancap sempurna, bahkan putus.

Botol plastik juga usahakan menggunakan yang ukuran 1 liter. “Botol plastik masih tahan kalau strike ikan 2-3 kg tapi kalau targetnya ikan-ikan predator diatas bobot tersebut sebaiknya gunakan dirigen ukuran 5 liter atau botol plastik lebih dari satu.” Tambah Mas Agung. selanjutnya mata pancing dipasangi umpan, kemudian dilempar ke sungai dan biarkan hanyut mengikuti arus.

teknik mancing untang-untang (4)
teknik mancing untang-untang
teknik mancing untang-untang (7)
teknik mancing untang-untang (7)

Biasanya nelayan menggunakan sampai sepuluh botol yang dilempar menyebar dengan jarak 3-5 meter antara satu sama lain. saat strike – apalagi bersamaan, kalau tidak jeli dan fokus bisa kelabakan. “ Sebaiknya kejar yang terdekat aja dulu. Hook up dapat dilihat saat botol tiba-tiba tenggelam dan terbawa ikan, mirip pelampung pancing. Awal-awal botol akan tenggelam karena kekuatan tarikan ikan masih kuat, lama kelamaan akan tenggelam timbul karena ikan kelelahan. Kalau ikan besar, bisa sampai berjam-jam baru timbul. Timbulnya pun bisa-bisa di kampung sebelah”. Ungkap Mas Agung sambil tertawa geli. Itulah beberapa kelemahan, sekaligus daya tarik teknik untang-untang.

“Sensasi saat strike dan mengejar botol itu yang gak bisa didapat dari teknik lain, apalagi kalau ikan besar. Sebaiknya sih gunakan perahu bermotor, biar cepat ngejarnya, kalau perahu dayung gak kebayang capeknya, ikannya pun tak terkejar”.
Pasang surut air sungai juga berpengaruh. Air pasang sebaiknya dihanyutkan di tepian karena ikan predator lebih banyak mencari makan di tepian sungai, air surut kebalikannya, ikan banyak berkumpul di tengah sungai, apalagi di bagian yang lebih dalam.

teknik mancing untang-untang (8)
Mengejar strike menggunakan perahu

Nah inilah salah satu cara memancing unik masyarakat pesisir sungai kapuas kalimantan barat, yang tak kalah seru sensasinya dibanding teknik mancing modern. Tertarik mencoba? Tak ada salahnya jika kita ingin mengeksplorasi metode ini untuk jenis ikan lain – siapa tau berbuah hasil. Yuhuuu…!!

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*