Japan Style Technique ; Cara Cerdas Berburu Snake Head Dari Jepang

Salah satu lokasi favorit snake head untuk bersarang adalah perairan yang tertutup tanaman air. Selain teduh dan tersembunyi, spot semacam ini kaya dengan sumber makanan kesukaan snakehead, yaitu katak.

Namun bukan perkara mudah bagi angler untuk memancing pada karakter dengan habitat semacam ini. Rintangan berupa tanaman air pastinya membuat sulit pergerakan umpan. Angler yang tak mampu memainkan teknik pasti akan frustasi karena tak satupun toman atau gabus yang bisa dibawa pulang.

Lalu bagaimana kiat agar sukses memancing di sarang gabus dan toman tersebut. Tenang, spotmancing.com baru saja berbincang dengan Tunggul Prakoso, atau populer dengan nama Tan Po Liang, yang piawai berburu snake head di perairan yang penuh rintang semacam ini. Cara memancingnya lazim disebut Japan style technique.

Pada umumnya teknik Japan Style digunakan untuk memancing ikan yang hidup di spot yang memiliki karakter berganggang, serta dipenuhi oleh rumput-rumput kecil yang sangat rapat. metode menancang ikan ini, pertama kali dipopulerkan oleh Kozo Okubo, pemancing kawakan asal Jepang.

Area rawa-rawa salah satu spot yang berganggang (dok.Tan Po Liang)
Area rawa-rawa salah satu spot yang berganggang (dok.Tan Po Liang)

Lewat gaya ini skill serta kesabaran memang diuji, terutama saat retrieve. “Kita harus sabar dan konsentrasi saat memainkan joran serta reel, sehingga ikan yang kita sasar pun bisa diraih,” sebut Tan Po Liang.  “Hampir mirip stop and go, dimana kita secara perlahan menggulunng reel, lalu berhenti, gulung lagi perlahan, lalu berhenti,” sebutnya lagi. Saat menggunakan pola retrieve ini, angler harus mampu mengamati titik-titik pergerakan ikan.

Namun tak hanya reel yang dimainkan. ujung joran serta PE juga aktif berperan dalam gaya ini, khususnya saat lure melewati rintangan. Dengan menyentak-nyentak joran secara perlahan, atau menarik-narik PE dengan ujung jari, kerap dilakukan demi membuat gerakan lure sealami mungkin. “Seolah-olah kodok karet atau umpan mainan tersebut seperti kodok hidup,” ujar angler asal Madiun ini.

Selain itu, yang perlu diperhatikan oleh para angler, umpan yang disiapkan pun harus sesuai. Pemakaian lure, dianjurkan  berjenis Soft Frog. Umpan yang menyerupai kodok berbahan karet tersebut, tujuannya agar tak mudah tersangkut tumbuhan di area rawa-rawa atau tambak air tawar yang banyak dihuni kedua jenis ikan itu.

Soft frog. Umpan efektif teknik japan style (dok.Tan Po Liang)
Soft frog. Umpan efektif teknik japan style (dok.Tan Po Liang)

Ia pun menyarankan, dalam menggunakan teknik Japan Style ini, angler harus lebih jeli melihat pergerakan ikan yang berada dibawah ganggang-ganggang tersebut. Angler diupayakan mencari titik-titik lemparan yang tertuju pada beberapa celah setiap ganggang, karena biasanya ikan Gabus atau Toman mengambil udara saat bergerak. “Lakukan lemparan pada titik tersebut secara berulang-ulang atau berirama, sehingga bisa menggoda ikan Gabus atau Toman untuk menyambar umpan kita,” sarannya lagi.

Karakter umpan karet yang digunakan dalam teknik ini, biasanya tak memiliki skirt atau berumbai. Namun jika menggunakan umpan yang berumbai, umumnya angler memotong lebih pendek  terlebih dahulu. Langkah ini diambil, guna mengantisipasi ikan toman atau gabus yang menyambar umpan, namun hanya mengenai ujungnya saja.

Saat beraksi dengan teknik Japan Style, Tan Po Liang menyarankan agar menggunakan joran dengan tingkat kelenturan 17 Lbs, dan punya panjang 198 cm. “Kalau soal reel nya bisa pakai tipe bait casting ataupu spinning, dengan PE 1.8,” sahutnya.  “Banyak juga angler yang pakai ukuran joran berbeda, tapi menurut saya peralatan mancing yang baik, akan menghasilkan kinerja yang maksimal,” tegas pria yang menetap di Pasuruan ini.

Sasar ikan dengan teknik japan style (dok.Tan Po Liang)
Sasar ikan dengan teknik japan style (dok.Tan Po Liang)

 

Om tan po liang saat strike ikan gabus 2 kg (dok.Tan Po Liang)
Om tan po liang saat strike ikan gabus 2 kg (dok.Tan Po Liang)

Waktu terbaik untuk memancing dengan menggunakan teknik ini, disarankan saat kondisi cuaca yang masih diterangi matahari. “Biasa kita gunakan Japan Style saat masih pagi hingga menjelang sore hari, karena sebagian ikan selalu bersembunyi dibalik ganggang,” sebut Tan Po Liang.

Pria yang mengenal teknik ini sejak 3 tahun yang lalu itu melanjutkan, bahwa di awal musim penghujan, biasanya ikan toman dan gabus banyak yang bertelur. Sehingga, pada masa seperti ini, Japan Style efektif digunakan, agar menghasilkan strike yang memuaskan.

Nah, sudah siap mancing? Yuk ah, kita ber-Japan-style ria hehe….

lihat video Kozo Akubo di bawah ini:

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*