Slow Jigging ; Hasil pol, tenaga nggak jebol

Bagi seorang angler, menggunakan teknik memancing Jigging maupun Slow Jigging bukan menjadi perkara yang sulit. Kedua teknik tersebut memiliki sensasi yang sama, ketika pada akhirnya mampu menciptakan strike. Namun yang membedakannya, dalam teknik Slow Jigging angler tak harus menguras tenaga saat memancing, karena joran yang digunakannya pun cukup lentur dan ringan.

Teknik yang dipopulerkan oleh para pemancing asal negeri matahari ini, perkembangannya begitu pesat di Indonesia. Tak ayal, banyak angler kita yang makin meminati Slow Jigging karena tak perlu melemparkan umpan untuk mensasar ikan, hingga mencapai kedalaman air pada jarak tertentu.

Menurut para ahli di dunia mancing, jigging yang menjadi dasar dari teknik Slow Jigging, sudah muncul sejak puluhan tahun yang lalu. Sederhananya, Kegunaan cara mancing semacam ini bertujuan untuk ‘mengelabui’ ikan dengan menggunakan umpan palsu yang terbuat dari timah atau logam yang berbentuk metal jig lure (ikan kecil) yang dicemplungkan ke dasar laut, lalu kemudian ditarik ke atas dengan gerakan tangan yang cepat.

metal jig menyerupai daun digunakan untuk mancing slow jigging, menghasilkan aksi seperti daun yang jatuh melayang di udara
metal jig menyerupai daun digunakan untuk mancing slow jigging, menghasilkan aksi seperti daun yang jatuh melayang di udara

Beruntung, spotmancing.com memiliki kesempatan berbincang dengan I Gede Arya serta Muhammad Ali Wardhanu, dua sosok angler yang fasih dengan teknik yang biasa digunakan di laut ini.

I Gede Arya, mengatakan pada dasarnya yang membedakan Slow Jigging dengan teknik Jigging, ditinjau dari cara memainkan umpan yang disodorkan ke ikan. “Dalam Slow Jigging angler harus didukung dengan piranti mancing yang khusus, salah satunya  joran yang lentur dan tak terlalu kaku,” ujarnya.

Dalam memainkan joran serta reel pun berbeda dengan teknik-teknik mancing lainnya. Menggerakan alat pancing secara perlahan, menjadi salah satu metode yang harus dijalankan oleh setiap penggemar gaya mancing seperti ini. “Harus tenang saat memutar reel serta joran nya, agar dalam beberapa kali gerakan, ikan pun akan mudah disambar,” lanjut pria yang menetap di Denpasar ini.

Sejak mengenal teknik Slow Jigging ini, ia pun memperoleh banyak pengalaman selama memancing ikan di laut. Bahkan, dengan teknik ini, I Gede Arya sudah beberapa kali melakukan strike. Mulai dari ikan GT, Lencam, Bonito, Rainbow Runner, hingga Barracuda pernah ia boyong. “Oh iya, ada lagi ikan yang pernah didapat Om..Amberjack,” sebutnya sembari tersenyum.

Om Arya saat strike Sweetlip Emperor (dok.pribadi)
Om Arya saat strike Sweetlip Emperor (dok.pribadi)

Pada dasarnya tackle yang digunakan dalam Slow Jigging tersebut hendaklah tepat, sehingga saat mengaplikasikan teknik ini, angler pun tak menemui hambatan berarti. Menurut Muhammad Ali Wardhanu, selain Rod yang bentuknya elastis, Reel serta PE yang digunakannya pun harus sesuai. “Saya biasa gunakan PE 1-3, Reel OH yang ukurannya High Gear, sama Spinning,” ucapnya.

Ali pun menambahkan, saat memainkan alat pancing gunakanlah seperempat putaran pada Reel nya. Saat memainkan Reel tersebut, usahakan posisi Lure tidak berada dalam permukaan air. “Bisa diistilahkan mainnya di pertengahan air,” lanjut pria yang aktif di komunitas Jigger Indonesia Angler ini.

Slow jigging om Ali menghasilkan strike krapu sunu (dok.pribadi)
Slow jigging om Ali menghasilkan strike krapu sunu (dok.pribadi)

Lantas, apa saja sih peralatan yang disarankan untuk aktifitas mancing Slow Jigging? Umumnya, Rod yang digunakan untuk teknik semacam ini berada di kategori kelas ringan. Joran akan dipadankan dengan Reel jenis BC atau mendatar. Bahkan, tak sedikit perusahaan alat pancing ternama yang telah mengeluakan produk, untuk teknik pancingan yang makin digemari ini.

Banyak juga angler yang menggunakan peralatan berjenis spinning reel, serta joran yang berkekuatan PE1-2 atau PE 1-3. Bagi yang gemar dengan aksi ikan yang lebih besar ada juga yang menggunakan joran yang berkekuatan PE 4. Rod sejenis ini banyak dipadankan dengan reel mendatar atau BC, seperti Ocea Jigger 1500HG – 2000 HG. Sementara untuk jenis spinning, disarankan yang memiliki kekuatan 4000 hingga 6000 series. Tali utama yang digunakan pula berkekuatan 15lb hingga 30lb.

Kelengkapan ‘senjata’ saat melakukan aksi Slow Jigging tersebut, tentunya manjadi hal yang mutlak disiapkan oleh pecinta teknik ini. Disamping itu, angler pun dituntut memiliki kreatifitas serta penguasaan yang mumpuni, agar proses menancang ikan dengan menggunakan Slow Jigging menuai hasil maksimal. “Alhamdulillah, hingga saat ini peminat teknik Slow Jigging makin bertambah,” ungkap Ali.

Wahh..menarik juga ya jika angler bisa strike dengan jenis mancing Slow Jigging ini. Selain tak membuat kita lelah, teknik ini sesekali patut dicoba. “Daya tariknya sangat menggoda,” kata I Gede Arya saat menutup pembicaraan.

kaos mancing, kaos mancing mania, kaos mancing mania lengan panjang, kaos shimano, kaos mancing shimano, baju mancing, baju mancing mania

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*