Angler Brebes; Ketika musibah membawa berkah

Ada saja memang akal pemancing demi menyalurkan hasrat kegemarannya. Tak di kolam, tak di laut – waktu banjir pun dimanfaatkan untuk berburu ikan. Itulah yang tampak setelah masa darurat banjir berlalu di Desa Terlangu, Kabupaten Brebes (16/2). Saat sebagian yang lain membersihkan rumah dari lumpur atau beristirahat karena lelah, para pemancing justru memanfaatkannya buat memancing.

Musibah banjir memang merendam banyak bangunan. Tak hanya perumahan, usaha budidaya ikan yang dikembangkan warga pun terkena imbasnya. Karena tinggi dan derasnya air bah, tak ayal iwak macam bawal, nila atau lele dumbo – dari kolam budi daya milik warga, terseret arus menuju irigasi, maupun persawahan di sekitarnya. Ikan-ikan “pelarian” ini lah yang diburu pemancing.

Air bah terjadi akibat jebolnya tanggul penahan banjir Sungai Pemali, yang membentang di desa Terlangu. Luapan airnya mencurah deras hingga merendam 5 desa, dari 3 Kecamatan di Kabupaten Brebes. Rendaman air di sejumlah lokasi di empat desa itu bahkan ada yang kedalamannya mencapai 2 meter.

Entah siapa yg memulai berinisiatif untuk memancing di saluran irigasi. Tapi yang jelas – karena saluran air tersebut terletak di pinggir jalan raya, mengundang perhatian banyak orang untuk sekedar mencari informasi hingga akhirnya mencoba ikutan mancing .

” Lumayan pak mencari berkah setelah dilanda banjir ” ujar Pak Trisno -angler lokal, kepada spotmancing.com. “Sebetulnya kami biasa mancing di sini juga sebelum banjir, namun kali ini agak istimewa banyak ikan budidaya yg lepas dari kolam,” tambahnya.

Banjir melanda 5 desa di Brebes -foto Radar Tegal
Banjir melanda 5 desa di Brebes -foto Radar Tegal
Air menghanyutkan budidaya ikan dari molam-kolam milik warga -foto Pantura Post
Air menghanyutkan ikan dari kolam-kolam milik warga -foto Pantura Post
Angler Brebes memancing di Irigasi Desa terlangu, setelah musibah banjir usai
Angler Brebes memancing di Irigasi Desa terlangu, setelah musibah banjir usai
Pak Trisno
Pak Trisno

Saat sedang berbincang, tiba tiba terlihat pelampungnya tertarik, dan secara reflek Pak Trisno menyentakkan jorannya, dan menarik ke tepi. “Lele dumbo,” seru Pak Trisno girang. Setelah 3 jam memancing, ternyata perolehannya boleh dibilang sangat lumayan. 10 ekor lele dumbo, betok dan keting tampak memenuhi kantong ikannya. Di sisi lainnya tampak pula beberapa pemancing sibuk berkali-kali mendaratkan bawal sukuran 5 jari. Wah, rupanya ini yang namanya musibah membawa berkah, he..he..Angler Indonesia memang kreatif ! (H. Bisri Zaeny)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*