2 Pemancing kakak beradik tewas digulung ombak Laut Selatan

Dua orang kakak beradik di kabarkan tergulung ombak pantai selatan, Kamis (22/9/2016). Kedua korban, Dani Afianto (30) dan Tedi Wahyu Febrianto (22), tersapu ombak saat mancing di tebing pantai Rantai Wulung Selok, Kawasan Pantai Kondangmerak di Desa Bandungrejo Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang.

Kronologis kejadian – seperti dikutip dari beritajatim.com, bermula saat dua korban bersama ayah kandungnya – Didik Junianto (55), dan seorang adiknya datang ke pantai untuk mancing. “Mereka berempat tengah memancing di tepian karang pada pukul 09.00, kemudian pada pukul 10.00, ombak besar setinggi 5 meter datang mendadak. Ombak menyapu para korban,” ungkap AKP Yatmo, Kapolsek Bantur

Nahas bagi Dani Afianto, yang bertempat tinggal di Desa Kendalsari, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang dan Wahyu Febrianto – bermukim di Perum Bululawang, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang , mereka tersapu ombak ketengah. Sementara sang ayah dan seorang adiknya sempat berpegangan pada karang hingga selamat dari terjangan ombak. Ayah korban yang selamat, masih sempat melemparkan kayu pada dua putranya. Tujuanya agar kayu tersebut, bisa dijadikan pelampung sementara.

Pantai Rantai Wulung
Pantai Rantai Wulung

Tak lama kemudian, Didik berusaha mencari pertolongan warga. Namun setelah kembali, hanya sandal korban saja ditemukan. Sementara jasad korban, sampai malam ini belum diketahui nasibnya.  “Kedua korban belum ditemukan. Pencarian akan berlanjut besok pagi,” pungkas AKP Yatmo.

Memancing di tebing-tebing karang memang sarat resiko. Sahabat angler kita – Sunarto atau lebih dikenal dengan Mas Tho, ketika dimintai tanggapan perihal musibah ini menuturkan bahwa Ia turut prihatin dan mengajak kita untuk mengambil hikmah terdalam atas takdir yang menimpa dua kakak beradik tersebut. Ketika pemancing yang cukup senior berkecimpung dalam dunia rock fishing itu ditanya lebih lanjut tentang apa yang harus dilakukan untuk menjaga keselamatan, Ia menekankan agar kita senantiasa melakukan check dan recheck cuaca, kondisi pasang surut, dan ketinggian gelombang. “Kalau ombak besar jangan berani mendekat ke air, dan hanya kita sendiri yang bisa memastikan safety,” tutur Mas Tho.

Menurut angler senior yang bermukim di Jogja ini, dalam rock fishing, kita wajib memperhitungkan langkah-langkah penyelamatan diri ketika tiba-tiba datang ombak besar atau hal buruk lainnya. “Sebelum memancing kita menentukan beberapa langkah dalam penyelamatan diri, misalnya jalan evakuasi atau dimana harus berpegangan, biar safety,” tutup Mas Tho.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*