Kronologi musibah trip SMR KM Hujan Labek dan nama-nama pemancing di dalamnya

Sebanyak 12 angler (pemancing) dan 4 anak buah kapal (ABK) KM Hujan Labek 02 mengalami musibah ketika melakukan trip mancing ke Sea Mount Reef (SMR) Selat Sunda. Pada Jumat  malam (14 Agustus 2015), dua ABK sudah berhasil diselamatkan oleh nelayan sementara 2 ABK lain dan 12 pemancing hingga berita ini diturunkan masih dalam pencarian.

Informasi itu disampaikan oleh Jimmy Cicit melalui statusnya di facebook.com pada Senin dini hari (17 Agustus 2015) dan berharap agar semua pihak tidak menyampaikan berita tanpa berdasarkan keterangan dari pihak-pihak yang berkepentingan.

Cek juga berita kecelakaan ini menurut versi JPNN di bagian bawah artikel ini.

Disebutkan, nama-nama pemancing yang sudah diketahui ikut dalam tim itu sebanyak 9 pemancing sementara 3 nama lainnya belum terlacak.

Berikut ini adalah nama-nama penumpang dan ABK yang ikut dalam trip mancing KM Hujan Labek 02.

  1. Marko (Ciledug, Tangerang Selatan)
  2. Wijaya Budiman (Pesingn Jakarta Barat)
  3. Andre Skin Candy (Jakarta)
  4. Orbansyah Oman (Jakarta)
  5. Bram (BSD, Tangerang)
  6. Papanya Bram (BSD, Tangerang)
  7. Irfan Wardani (Bekasi)
  8. Sofyan (Jakarta, pemilik kapal)
  9. Tatang (Semanan, Jakarta)

Nama  3 angler belum terlacak dan juga nama 2 ABK KM Hujan Labek 02.

Menurut Jimmy Cicit, berdasarkan keterangan dari event organizer trip dan juga kru KM Jagat dan Camar, pada Jumat (14/8) malam sekitar jam 23.00 WIB ada nelayan yang melihat kapal tenggelam dan berhasil menyelamatkan dua orang. Sisanya hanyut terbawa arus. Karena solar kapal nelayan habis, mereka tidak bisa mengevakuasi korban lainnya.

Pada Sabtu (15/8) siang sekitar pukul 14.00 WIB, mereka merapat ke KM Jagat minta solar dan menceritakan kejadian tersebut.

Mendengar informasi itu, KM Jagar bersama KM Camar mencoba mencari kemungkinan korban tetapi hanya menemukan serpihan saja. Kapal pencari lainnya, KM Berdikari juga hanya menemukan serpihan di lokasi. Tetapi menurut laporan tim di lapangan belakangan, aoa yang disebut serpihan itu juga tidak bisa dipastikan sebagai serpihan pecahan kapal ataupun serpihan benda yang tidak terkait KM Hujan Labek 02 lain.

Pada Minggu subuh (16/8) KM Jagat dan KM Camar berlayar pulang dan sampai darat sekitar pukul 13.00. Mereka baru tahu bahwa kapal yang hilang adalah KM Hujan Labek 02 .

“Sekiranya sampai saat ini korban lain belum ditemukan. Harap teman-teman bersabar dan berdoa. Jangan share berita yang tidak jelas. Mohon hormati perasaan keluarga korban,” tegasnya.

Musibah KM Hujan Labek 02 versi JPNN (Baca juga: Inilah upaya pencarian korban KM Hujan Labek – Arus deras persulit tim penyelamat)

Sementara itu informasi yang  dirilis JPNN.com menyebutkan Kapal Motor (KM) Hujan Labek 02 yang digunakan kelompok pemancing, tenggelam di perairan Panaitan, Provinsi Banten. Dua orang penumpang selamat, 10 lainnya hilang akibat kejadian ini.

Korban selamat bernama Sarta (48) dan Dede (37) merupakan ABK kapal. Sedangkan tujuh pemancing dan 3 ABK kapal lainnya masih dalam pencarian.

“Dari laporan Sarta dan Dede, keduanya diselamatkan nelayan. Korban lainnya masih belum diketahui,” kata Kadispenal Laksamana Pertama M. Zainuddin, seperti dikutip dari RMOL.co (Grup JPNN), Minggu (16/8).

Sarta dan Dede adalah warga Kampung Hay-hay, Kertajaya, Kecamatan Sumur. Keduanya diselamatkan nelayan yang tengah melaut beberapa jam setelah kapal yang mereka tumpangi tenggelam akibat diterjang gelombang tinggi.

Dijelaskan Zainuddin, Kapal KM Hujan Labek 02 yang dinakhodai oleh pemilik kapal, Supian, berangkat dari Sumur pada Kamis (13/8) sekitar pukul 14.30 menuju Karang Simon untuk mencari ikan. Kapal membawa 12 orang, tujuh diantaranya pemancing.

Pada Jumat dini hari, sekitar pukul 24.00 WIB, cuaca di sekitar laut Panaitan kurang bagus, kapal terkena gelombang besar dan mengakibatkan air masuk ke dalam kapal. Penumpang panik dan berkumpul di tengah dan tidak lama kemudian kapal tenggelam. ABK dan pemancing berusaha menyelamatkan diri masing-masing.

“Kejadian Laka Laut ini sudah di korrdinasikan dengan TNI AL Lanal Banten, Posal Sumur, Basarnas, dan nelayan sekitar,” demikian Zainuddin.

Artikel-artikel tentang KM Hujan Labek 02 klik di sini.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*